Meditasi bukanlah sekadar peringan rasa nyeri pada tubuh saja, tapi juga dalam kejiwaan. Meditasi yang paling tua dilakukan oleh umat Hindu di India dengan berbagai bentuk seperti bersemedi dan yoga, kemudian dikembangkan lagi oleh umat Buddha.
Kegiatan ini bahkan membuat Siddharta Gautama sendiri mendapatkan pencerahan untuk membangun pemahaman filosofisnya lewat ajaran.
Lama Buddha Yongey Mingyur Rinpoche, 2020 lalu menjadi subjek penelitian pemindaian otak yang dilakukan oleh para peneliti dari UW-Madison's Center for Healthy Minds dan Waisman Center, Amerika Serikat.
Baca Juga: Studi: Stres Kronis Dapat Mengarah ke Awal Alzheimer
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neurocase (Volume 26 Issu 2, 2020) itu, Mingyur melakukan meditasi, dan otaknya dipindai. Dan hasilnya, para peneliti menemukan bahwa usia otak Mingyur ternyata lebih muda daripada usianya yang saat itu 41 tahun.
"Ini meningkatkan kemungkinan bahwa latihan meditasi dapat memperlambat laju penuaan otak," kata Richard Davidson, profesor Psikologi dan Psikiatri William James dan Vilas di UW–Madison yang terlibat dalam penelitian.
"Ini bisa memiliki implikasi penting untuk penyakit penuaan terkait otak seperti Penyakit Alzheimer," terangnya dikutip dari Healthy Minds.
Mignyur sudah melakukan 60.000 jam bermeditasi seumur hidupnya--sebelum dicatat dalam laporan. Para peneliti menemukan perbedaan antara orang yang bermeditasi dengan tidak, yakni muncul dari perubahan yang terkoordinasi yang tersebar ke seluruh otak.
Baca Juga: Sihir Taman-Taman Pelesiran Ningrat di Nusantara
Source | : | Science News |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR