Gabungan peneliti dari berbagai belahan dunia akan mencoba membuat lubang terdalam di Bumi, sedalam enam kilometer dari titik terdalam Samudra Pasifik. Kedalaman ini akan mencapai lapisan mantel Bumi. Jika estimasi peneliti tepat, maka penggalian akan mencapai mantel bumi pada tahun 2020.
Proyek dengan biaya Rp10 triliun ini akan memberikan pandangan baru tentang sejarah pembentukan Bumi. Menurut wakil ketua penelitian, Damon Teagle, mencapai mantel Bumi adalah warisan yang sangat fundamental untuk ilmu pengetahuan. Selain itu, menusuk Bumi dengan mata bor selebar 30 sentimeter menjadi upaya paling menantang dalam sejarah ilmu pengetahuan.
"Mantel Bumi adalah mesin penggerak Bumi. Tempat bagaimana proses gempa bumi, gunung meletus, dan terciptanya benua terjadi. Kita punya panduan dari buku, tapi secara detail, manusia masih kekurangan informasi," jelas Teagle.
Untuk menembus lapisan mantel Bumi, peneliti akan mengandalkan bor dari Jepang yang disebut "Chikyu." Bor ini telah mampu menciptakan lubang sedalam 10 kilometer pada tahun 2002. "Penggunaan bor yang hanya selebar 30 sentimeter sama dengan menusukkan benang besi sebesar rambut manusia di sebuah kolam renang," ungkap Teagle menganalogikan.
Lubang terdalam saat ini adalah lubang yang digali oleh Exxon Mobil di tahun 2011, yaitu sedalam 12 km. Kedalaman lubang ini pun belum mampu mencapai mantel Bumi, hanya sampai sedimen batu halus. Jika Jepang bersedia membantu, maka manusia akan mencapai mantel Bumi pada awal 2020.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR