Ada tiga hal penting yang menjadi kunci keberhasilan usaha hotel – pasar yang tepat, penanam modal yang profesional, serta masyarakat sekitar hotel yang turut tersejahterakan. Hal ini ditegaskan Yanuwar Dedy Setyawan, Corporate Sales & Marketing Director Archipelago International dalam jumpa pers jelang Aston Fair 2013 pada Kamis (21/3), di Jakarta.
Archipelago International adalah full operator, bukan waralaba. Saat ini memiliki lebih dari 60 hotel yang sudah berjalan, dan 90 properti yang sedang dalam pembangunan di Indonesia, Filipina dan Malaysia lewat Grand Aston, Aston, Aston City, Alana, Harper, Quest, FaveHotels, NEO, dan Kamuela.
Yanuwar mengumumkan pembukaan Alana pertama, the Alana Vasanti Seminyak, Bali sebagai hotel mewah dengan desain berkelas istimewa sesuai makna Alana dalam bahasa Hawaii – persembahan tulus dan cantik.
Juga memaparkan rencana pembangunan hotel di kawasan niaga dan pusat industri yang selama ini kurang dilirik penanam modal. Di antaranya, NEO Cideng dan Aston Titanium Cijantung. “Sepanjang kawasan Cijantung, Jalan Raya Bogor dipenuhi pabrik dan industri besar. Selama ini, business traveler ‘lari’ ke Bogor atau tengah Jakarta untuk mendapatkan hotel yang layak. Merekalah yang kami ‘tangkap’,” tambah Yanuwar.
Beroperasinya hotel berarti memberi kesempatan kerja bagi warga setempat dengan keahlian yang memenuhi standar industri hotel. Juga menambah peluang kerja dan penghasilan bagi warga sekitar hotel yang jeli menerapkan teori menciptakan kebutuhan dan membaca pemenuhan kebutuhan tamu dan operasional hotel. Antara lain, restoran, toko cendera mata dan jasa transportasi seperti taksi yang stand by di seputar hotel untuk mobilitas para tamu.
Di sisi lain, hotel pun bisa mengajak warga sekitar untuk turut menjaga lingkungan seputar hotel, yang bermuara pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat, dan tentu saja keberlangsungan bisnis hotel itu sendiri.
Hal ini ditangkap Tauzia Hotel Management Indonesia yang antara lain mengelola Pop! dan Harris Hotel. Dalam Green – bukan grand – Opening POP! Hotel Airport Jakarta, Rabu (6/3), bersemangat Plant and Clean Today for a Greener Tomorrow, dilakukan pembuatan biopori di lahan hotel dan seputar hotel untuk membantu peresapan air dan pencegahan banjir di kawasan Rawa Bokor yang berjarak sekitar lima menit berkendara dari Bandara Soekarno Hatta.
Selama setahun pembangunan budget hotel yang memiliki 150 kamar dan dua ruang rapat itu, bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat, disampaikan sejumlah tempat sampah, penanaman pohon pucuk merah dan pengasapan pencegah demam berdarah.
Marc Steinmeyer, President Director Tauzia Hotel Management Indonesia menegaskan, kegiatan macam ini menjadi agenda reguler, bukan hanya seputar pembukaan. Keberadaan Pop! Airport Jakarta menemani tetangganya, Amaris yang menjadi pelopor budget hotel seputar Bandara Soekarno Hatta, yang segera disusul Ibis Style.
Secara kasat mata, usaha rumah makan, dan jasa taksi akan tumbuh di seputar hotel yang menangkap kebutuhan para pejalan jelang mobilitas tergesa mereka menggunakan jasa pesawat udara.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR