Nationalgeographic.co.id—Sebuah video menyoroti sosok seorang pria dewasa yang dijuluki sebagai "anak ajaib" karena tidak tidur selama dua hari dua malam. Banyak komentar dari warganet kemudian muncul, mencurigai anak ajaib tersebut terkena pengaruh sabu atau obat terlarang lainnya.
Apakah benar konsumsi sabu bisa membuat manusia jadi sulit tidur? Apakah sabu bisa membuat seseorang tidak tidur selama berhari-hari?
Dikutip dari WebMD, sabu atau sabu-sabu adalah sebutan terkenal di Indonesia untuk memtafetamin kristal. Ini adalah obat terlarang yang mempercepat sistem saraf pusat tubuh Anda.
Obat ini meningkatkan dopamin, yang merupakan zat kimia otak yang berperan dalam gerakan dan motivasi. Dopamin juga mengirimkan sinyal yang memberi tahu Anda untuk mengulangi perilaku yang membuat Anda merasa senang.
Sabu adalah stimulan buatan manusia yang sudah ada sejak lama. Selama Perang Dunia II, tentara menggunakan sabu untuk tetap terjaga.
Orang-orang juga menggunakan obat itu untuk menurunkan berat badan, meredakan depresi, dan mengelola gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Secara amat jarang, sabu juga digunakan untuk mengobati obesitas.
Spring Hill Recovery Center mencatat, efek samping sabu dapat sangat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Kurang tidur merupakan salah satu dari banyak masalah kesehatan yang terkait dengan kecanduan sabu.
Meski ada pula pengonsumsi sabu yang bisa tidur secara normal, biasanya orang yang menyalahgunakan obat ini mengalami gangguan tidur yang signifikan.
Sabu merupakan zat adiktif dan kuat yang dapat membuat seseorang terjaga selama berhari-hari. Beberapa orang mengonsumsinya secara berlebihan, tetap terjaga selama berhari-hari atau berminggu-minggu tanpa tidur atau makan.
Bahkan dalam dosis kecil, sabu dapat merusak kualitas tidur dan menimbulkan hiperaktivitas. Di bawah ini, kita akan membahas bagaimana penggunaan sabu dapat menyebabkan masalah tidur dan masalah psikologis lainnya.
Baca Juga: Hal Terburuk dari Menjadi Miskin: Cara Anda Diperlakukan Orang Lain
Source | : | WebMD,Spring Hill Recovery Center |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR