Nationalgeographic.co.id—Hasil sebuah studi baru menunjukkan korelasi aneh dari kebiasaan minum seseorang dengan rasio atau perbandingan panjang antara jari manis dan jari telunjuknya.
Laporan studi ini telah dipublikasikan di American Journal Of Human Biology pada 11 November 2024.
Dalam studi ini, secara khusus para ilmuwan menemukan hubungan antara memiliki jari manis (jari keempat) yang lebih panjang dari jari telunjuk (jari kedua) dan konsumsi alkohol yang tinggi.
Rasio panjang jari kita adalah sesuatu yang telah ditetapkan sejak sebelum lahir. Sebagian kondisi ini dipengaruhi oleh hormon yang kita terima di dalam rahim.
Orang-orang yang terpapar lebih banyak estrogen cenderung memiliki jari telunjuk lebih panjang dari jari manis mereka. Adapun mereka yang terpapar lebih banyak testosteron dapat memiliki jari manis lebih panjang dari jari telunjuk mereka. Ada juga orang yang jari manis dan jari telunjuknya punya panjang yang sama.
Studi terbaru ini mengamati 258 peserta mahasiswa – 169 di antaranya perempuan – untuk melihat berapa rasio panjang jari mereka dan berapa banyak alkohol yang mereka konsumsi.
Hasilnya menunjukkan ada korelasi antara konsumsi alkohol yang lebih tinggi dan jari manis yang lebih panjang dibandingkan dengan jari telunjuk. Temuan ini mengarah pada potensi pengaruh hormon sebagai kontributor terhadap kemungkinan minum alkohol saat masih mahasiswa.
“Pola seperti ini menunjukkan adanya keterlibatan hormon seks, seperti testosteron dan estrogen,” kata Profesor John Manning, dari tim peneliti Applied Sports, Technology, Exercise and Medicine (A-STEM) di Swansea University.
“Rasio jari (2D:4D: panjang relatif jari telunjuk dan jari manis) dianggap sebagai indeks awal testosteron (jari manis yang panjang) dan estrogen (jari kedua yang panjang),” jelasnya seperti dilansir IFLScience.
“Diketahui bahwa pasien yang kecanduan alkohol memiliki jari manis yang sangat panjang dibandingkan dengan jari telunjuk, yang menunjukkan testosteron yang tinggi dibandingkan dengan paparan estrogen sebelum lahir. Seperti yang diperkirakan, hubungan tersebut lebih kuat pada pria daripada wanita.”
Source | : | iflscience |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR