Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda mendengar ungkapan "In vino veritas"? Pepatah Latin kuno ini seakan menjadi mantra bagi banyak orang yang percaya bahwa segelas anggur bisa membuka pintu menuju kebenaran terdalam hati.
Tapi, benarkah alkohol memiliki kekuatan magis untuk membuat kita lebih jujur? Apakah setiap kata yang terucap saat mabuk adalah cerminan sejati dari pikiran kita? Atau mungkin saja, alkohol justru membuat kita lebih rentan untuk mengatakan hal-hal yang kita sesali?
Mari kita telusuri lebih dalam misteri di balik pengaruh alkohol terhadap kejujuran kita dan mengungkap fakta di balik mitos yang sudah berabad-abad lamanya dipercaya.
Artikel ini akan membawa Anda pada sebuah perjalanan penemuan yang mengungkap sisi gelap dan terang dari hubungan antara alkohol dan kejujuran.
Benarkah 'Dalam anggur terdapat kebenaran?'
Ungkapan "In vino veritas" memang seakan-akan menyiratkan bahwa saat seseorang dalam keadaan mabuk, mereka akan lebih mudah mengungkapkan pikiran dan perasaan yang sebenarnya, seolah-olah alkohol adalah semacam "serum kejujuran".
Anggapan bahwa alkohol dapat mengungkap kebenaran yang tersembunyi ini telah ada sejak zaman kuno. Pliny the Elder, seorang tokoh penting dalam sejarah Romawi, sering dikaitkan dengan ungkapan ini. Namun, akar dari kepercayaan ini sebenarnya dapat ditelusuri lebih jauh lagi, hingga ke zaman Yunani Kuno.
Namun, seberapa benar sebenarnya anggapan ini? Apakah alkohol benar-benar dapat membuat seseorang menjadi lebih jujur? Jawabannya, menurut para ahli, tidak sesederhana itu.
Aaron White, seorang ahli di bidang epidemiologi dan biometri dari Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholicisme, menjelaskan bahwa alkohol memang dapat membuat kita lebih cenderung untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kita secara spontan.
"Dalam beberapa kasus, apa yang kita ungkapkan saat mabuk memang merupakan kebenaran," ujar White, seperti dilansir dari Live Science. "Namun, dalam kasus lain, apa yang kita katakan mungkin hanya merupakan refleksi dari pikiran dan perasaan kita yang terdistorsi akibat pengaruh alkohol."
Jadi, saat seseorang menikmati beberapa gelas minuman beralkohol, memang ada kecenderungan untuk lebih terbuka dan mengungkapkan pikiran yang biasanya tersembunyi.
Baca Juga: Kompleksitas Dionysus, Bukan Sekadar Dewa Mabuk dalam Mitologi Yunani
KOMENTAR