Spesies katak betina beracun merah, atau yang dikenal sebagai strawberry poison frog (Oophaga pumilio) punya keleluasaan mencari pasangan ketika akan berkembang biak. Ada cukup pilihan katak jantan di hutan yang saling berlomba-lomba menarik perhatiannya. Tetapi uniknya, sang katak betina hanya memilih berdasarkan pejantan yang terdekat yang dapat ia temukan.
Ivonne Meuche, seorang ilmuwan dari University of Veterinary Medicine di Hanover menjelaskan, faktor demikian yang terjadi dalam pengamatan timnya terhadap 20 katak betina strawberry poison saat melakukan studi ragam perilaku katak-katak di hutan tropis Kosta Rika.
Di samping itu, Meuche berpendapat bahwa katak strawberry poison betina tidak terlalu "pemilih" juga karena di beberapa titik pada lokasi tersebut jumlah mereka lebih besar daripada jumlah katak jantan. Jadi para katak betina pun perlu berkompetisi ketika mencari pasangan.
Katak jantan yang sudah berpasangan dengan seekor katak betina, akan berdiam dan cenderung sulit ditemukan. "Sementara, tatkala tiba pada masa-masa bertelur amfibi ini harus menemukan pasangan, yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur yang telah masak dan terjadi perkembangbiakan," tambahnya.
"Kompetisi berlangsung lebih sengit di area di mana berpusat katak-katak dengan gen baik. Besar peluang mendapatkan pasangan berkualitas. Sebab itu strategi berpasangan langsung dengan katak jantan pertama yang ia temukan sangat masuk akal," ungkap Meuche.
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR