Bukti-bukti arkeologis mengindikasikan bahwa orang-orang terperangkap di perairan yang tengah bergejolak, kapalnya hancur dan terdampar ke darat bersama dengan muatan di dalamnya. Tidak jauh dari lokasi bongkahan koin yang ditemukan Yotam Dahan, didapati bagian kargo milik kapal dari akhir periode Romawi seperti jangkar atau tembikar.
“Bongkahan yang terdiri dari koin dan sisa-sisa kain menujukkan bahwa koin-koin tersebut disimpan di dalam tas. [Koin dan tas] menjadi satu karena proses oksidasi dalam laut. Melihat banyaknya jumlah koin, nampaknya koin-koin tersebut berasal dari sebuah kapal dan digunakan untuk berdagang,” ujar Jacob Sharvit.
Selain bongkahan koin dari pantai Neveh Yam, pada bulan Agustus ini temuan koin dari masa lampau juga didapat dari taman arkeologi Korazim. Koin berumur 1.500 tahun berbahan perunggu ditemukam oleh anak perempuan keluarga Yitzchaki
Baca Juga: Arkeolog Selidiki Temuan Potongan Kain Era Raja Daud di Lembah Israel
Dilansir dari The Times of Israel, pihak taman arkeologi mengatakan kala itu keluarga Yitzchaki tengah memainkan permainan berburu yang melibatkan bangunan bergaya era Talmud. Saat permainan berlangsung anak perempuan keluarga Yitzchaki menemukan koin kuno dan menyerahkannya pada petugas taman.
Dekel Segev selaku manajer taman arkeologi mengatakan temuan itu merupakan koin perunggu kuno yang diduga berasal dari era Talmud antara abad ke empat dan kelima Masehi. Dia menambahkan ini adalah masa kejayaan desa Yahudi di Korazim, Israel.
Koin tersebut akan diserahkan ke IAA untuk diteliti lebih lanjut. Situs Korazim yang menghadap ke arah Danau Galilea. Situs ini menjadi daya tarik bagi peziarah Kristen, karena tempat ini disebutkan dalam Perjanjian Baru di Alkitab. Tidak hanya melihat peninggalan dari masa lalu, pengunjung situs ini juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan arkeologi di kota kuno.
Baca Juga: Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun
Source | : | The Times of Israel,ynetnews.com |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR