Manusia meninggal karena menderita penyakit jantung, sudah tak asing lagi bagi kita. Namun bagaimana jika hal yang sama terjadi dengan hewan? Ya, penyakit jantung juga menghantui gorila, bahkan menjadi pembunuh utama gorila jantan di berbagai kebun binatang.
Penyebab penyakit jantung pada gorila masih menjadi penelitian para ilmuwan. Pada manusia masalah obesitas (kelebihan berat badan) faktor yang dapat memicu seseorang menderita penyakit jantung. Sementara istilah obesitas belum lumrah dan belum dikukuhkan diderita oleh primata.
Ilmuwan pun mencoba menerka, mungkin saja pola makan (diet) yang selama ini dijalani menjadi penyebabnya. Elena Hoellein Less dari Cleveland Metroparks Zoo mencoba membuktikannya. Ia mencoba memberi makan dua gorila yang masing-masing bernama Bebac dan Mokolo dengan menu pecobaan mengikuti pola makan vegetarian alam liar.
Less mencoba menyajikan diet baru bagi kedua primata tersebut dengan menu yang sarat sayuran hijau meniru pola makan yang membuat jantung manusia sehat.
Hasilnya sungguh mencengangkan bobot gorila turun drastis hingga hampir 30 kilogram. "Hal ini tidak bisa dianggap remeh melihat gorila-gorila tersebut telah hilang bobot sebanyak 29 kilogram," kata Less.
Menu lama gorila sejak tahun 2008 di lima kebun binatang di Cleveland dan Columbus, Ohio; Asheboro, North Carolina; Seattle; dan Toronto adalah disapih dari biskuit dengan formula khusus. Dari segi nutrisi memang tepat, tetapi kalorinya terlalu tinggi. Tingginya jumlah kalori tersebutlah yang menyebabkan gorila kelebihan berat badan.
Menyiasati obesitas pada gorila, maka kebun binatang pun menerapakan menu baru bagi para gorila dengan panganan yang kaya akan serat seperti andewi, dandelion, selada, dan jerami alfalfa. Upaya yang dilakukan Kebun Binatang selain untuk mendapat bobot ideal juga semata-mata untuk menekan risiko penyakit jantung yang mengacam hidup pada gorila.
(Kisah Melangsingkan Gorila pernah ditulis National Geographic Indonesia edisi Agustus 2011)
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR