Jauh terisolasi dari keramaian, sekitar sebelas kilometer dari pusat kota Garut, Jawa Barat, berdiri sebuah resor eksklusif bernama Kampung Sampireun.
Namanya diadopsi dari Telaga Sampireun yang bersisian dengan area hutan bambu. Resor ini layak disebut "tempat pelarian" yang ideal. Pondok bambu di tepian telaga alami berlatar alam dan budaya yang kental. Sesuai bagi Anda dan pasangan yang ingin menikmati suasana intim.
Sesuai cara pandang wisata berkelanjutan, di mana tidak ada bagian telaga dan hutan bambu yang dibubah pada saat pembangunan Kampung Sampireun. Bentuk alam yang dipertahankan, menunjang kondisi geografis area teresbut.
Konsep utama Kampung Sampireun adalah memberikan suasana pedesaan dan rasa nyaman tingkat tinggi dalam waktu bersamaan. Kamar-kamar yang disediakan memiliki banyak variasi dengan karakter tradisional kuat.
Paling mengasyikan berjalan di tepi danau. Bunyi semilir angin di antara hutan bambu, memberikan nuansa indah nan damai. Salah satu keunggulan Kampung Sampireun adalah tata letak bangunan yang sangat apik. Menjadikan resor ini selalu di depan dibandingkan tempat lain di Garut.
Fitur terbaru yang ditawarkan di Kampung Sampireun adalah fasilitas memancing. Kolam pancing yang disediakan khusus untuk para pengunjung, menarik banyak peminat.
Menurut Rina, Staf Divisi Pemasaran, banyak di antara pengunjung Kampung Sampireun yang termasuk kategori repeat customer. Mereka berkunjung lagi dan lagi, karena terpikat keindahan dan kenyamanan Kampung Sampireun.
Namun, Kampung Sampireun tidak semata-mata monopoli pasangan yang mendamba suasana romantis atau sebagai lokasi pre-wedding. Tampak beberapa pondok bambu juga dihuni keluarga atau serombongan pegawai kantoran yang mengadakan acara.
*Artikel merupakan bagian dari Edisi Koleksi National Geographic Traveler Indonesia, Januari 2012.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR