Pola hidup aktif bersepeda perlu terus dipelihara dan ditingkatkan. Namun, kita hanya akan memperoleh manfaat optimal jika kita terhindar dari cedera dan waktu bersepeda yang tepat. Oleh karena itu, dr. A. Andi Kurniawan, SpKO, dari Indonesia Sport Medicine Centre, Kelapa Gading, Jakarta Utara, menyarankan agar kita memperhatikan beberapa langkah berikut.
Pertama, mengawali dan mengakhiri bersepeda dengan pemanasan dan peregangan.
Kedua, untuk menghindari dehidrasi, pastikan mengkonsumsi air dalam jumlah cukup. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit akan meningkatkan risiko terjadinya kram otot. Di beberapa literatur dipaparkan insiden cedera paling sering terjadi karena kram otot betis.
Ketiga, mengenakan pakaian dengan pilihan warna dan jenis bahan yang sesuai dengan kondisi cuaca. Misalnya, di saat panas, gunakan pakaian berwarna terang (putih) dengan bahan yang ringan dan memiliki serat yang tidak terlalu rapat sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara. Kalau cuacanya dingin, jangan mengenakan kostum yang berbahan tipis.
Keempat, saat bersepeda di luar ruangan, pertimbangkan penggunaan sarung tangan dan kaca mata penangkal sinar matahari. Sarung tangan bermanfaat untuk melindungi tangan kita bila terjatuh dan memantapkan pegangan tangan kita pada setir sepeda.
Kelima, memakai sepatu yang sesuai dan nyaman untuk digunakan bersepeda.
Di luar itu, yang tak kalah penting, bersepedalah secara proporsional. Jika berlebihan atau terlalu memaksakan diri, seringkali muncul keluhan karena pegal di beberapa titik persendian (punggung, pergelangan tangan, betis). Jadi, mulailah dari yang berintensitas rendah, jangan langsung ngebut. Kecepatan bisa ditingkatkan secara perlahan. Durasinya pun tak usah relalu lama, apalagi bagi yang tidak pernah atau jarang bersepeda. Mulailah dari yang ringan dan durasi yang sigkat terlebih dahulu.
Selamat bersepeda!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR