Cokelat tak hanya enak dan sensasional, tapi juga memiliki banyak khasiat. Meski demikian, masih ada beberapa kalangan yang enggan mengonsumsi cokelat karena terpengaruh oleh beberapa mitos soal dampak cokelat terhadap tubuh dan kesehatan.
Masyarakat Inggris termasuk penggemar berat cokelat. Tingkat konsomsi mereka mencapai 11 kilogram per orang dalam setahun. Namun, seperti halnya beberapa kalangan di dunia, orang Inggis juga masih ada yang percaya dengan mitos-mitos seputar cokelat.
Ada empat mitos kuat seputar cokelat yang sampai saat ini masih berkembang. Berikut mitos-mitos itu seperti yang dibeberkan BBC.
1. Dark Chocolate mengandung lebih sedikit kalori dari milk chocolate.
Jika dihitung kadar kalorinya, sebenarnya kedua jenis cokelat ini sama-sama memiliki jumlah yang sama per 100 gramnya, yaitu 550 kkal. Meski demikian, ini yang harus diperhatikan, dark chocolate lebih banyak kandungan kakaonya yang memiliki kandungan kesehatan lebih tinggi.
2. Cokelat menimbulkan jerawat.
Beberapa orang menganggap memiliki kulit lebih sensitif jika mengonsumsi cokelat, sehingga memilih untuk menghindar dari makanan lezat ini. Satu hal yang perlu diperhatikan, belum ada bukti bahwa cokelat bisa membuat kulit sensitif.
3. Cokelat menyebabkan migran.
Tidak dipungkiri, cokelat memang mengandung sedikit tyramine dan phenylethylamine—asam amino dari protein dalam cokelat—yang bisa menyebabkan migran. Namun, tidak ada bukti bahwa cokelat sendiri bisa menyebabkan migran.
4. Cokelat membuat gemuk.
Ini yang paling sering mencuat. Soal menyebabkan gemuk, itu tergantung seberapa besar kita mengonsumsinya. Makan cokelat setiap hari melebihi takaran yang dianjurkan, tentu saja akan menyebabkan penambahan berat badan. Namun, dengan pola makan yang sehat dan seimbang, juga disertai olahraga yang cukup, rasanya cokelat masih cukup relevan digunakan sebagai hadian ulang tahun orang terdekat Anda.
Toh, namanya juga mitos, Anda boleh percaya boleh juga tidak. Tapi, dengan beberapa paparan tadi, setidaknya bisa menjadi pertimbangan untuk menikmati sebungkus cokelat tanpa rasa waswas.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR