Makalah itu dipublikasikan secara daring pada Minggu (22/08/2021), dan ditulis oleh Soichiro Kawabe dan Soki Hattori, dua peneliti dari Institute of Dinosaur Research Fukui at Prefectural University, Jepang.
"T. rex adalah predator yang bahkan lebih menakutkan daripada yang diyakini sebelumnya," terang Kawabe, dikutip dari Eurekalert.
"Temuan kami menunjukkan saraf di rahang bawah (area rahang) Tyrannosaurus rex terdistribusi lebih kompleks daripada dinosaurus lain yang diteliti hingga saat ini, dan sebanding dengan buaya modern dan jenis burung pencari makan taktil, yang memiliki indra yang sangat tajam.
Dia dan Hattori, kemampuan itu membuat T. rex ternyata sensitif terhadap perbedaan dalam materi dan gerakannya, yang memungkinkan dirinya mengenali bagian-bagian berbeda dari mangsanya. Sehingga, dapat memakan mangsa dengan cara berbeda, tergantung pada situasi kebutuhannya.
Baca Juga: Apakah Primata Purba Berdampingan dengan T. Rex? Bukti Baru Perkuat Teori
Para peneliti menulis, morfologi hewan purba itu telah dianalisis melalui pembuluh darah dan rahang di beberapa fosil reptil. Mereka juga mengklaim bahwa ini adalah penyelidikan pertama yang dilakukan dari struktur internal mandibula T. rex.
Untuk mengungkapnya, mereka menggunakan pemindaian computed tomography (CT), agar dapat menganalisis dan merekosntruksi distribusi neurovaskular, dari mandibula Tyrannosaurus rex. Fosil yang mereka gunakan dalam pemindaian ini adalah T. rex yang ditemukan tahun 1905 di Formasi Hell Creek, Amerika Serikat.
Lalu, Kawabe dan Hattori membandingkan rekosntruksinya dengan dinosaurus lain seperti Triceratops, serta buaya dan burung dari spesies yang masih ada kini.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR