Hampir 30 artefak kuno Mesir yang berhasil diselamatkan dari peristiwa revolusi di Kairo pada tahun 2011 lalu, atau lebih dikenal dengan Arab Spring, telah dipamerkan di Kairo, Mesir. Pameran yang berjudul "Destruction and Restoration" ini memamerkan sebelas benda bersejarah yang telah dicuri dari Museum Mesir di dekat Lapangan Tahrir.
18 artefak lainnya juga telah dipulihkan setelah rusak atau hancur karena ulah para penjarah. Di antara benda-benda ini termasuk tiga buah patung yang harganya tidak ternilai dari era Firaun Tutankhamun.
Satu patung emas menggambarkan dirinya sedang memburu ikan dengan tombak dari atas perahu di sungai Nil, sementara harta lainnya berasal dari era Firaun Akhenaton. 54 artefak hilang dari museum ketika peristiwa penjarahan terjadi selama hari-hari pertama bulan Januari 2011 dalam peristiwa yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.
Sebuah mumi yang bagian kepalanya robek selama aksi penjarahan kini telah diperbaiki oleh para ahli dengan menggunakan metode pemasangan ulang. 25 dari potongan-potongan artefak itu telah kembali disusun, meski masih ada beberapa bagian yang belum ditemukan.
Mohammed Ibrahim, menteri negara yang mengurusi barang-barang antik, menegaskan bahwa tidak ada artefak yang hilang yang telah diselundupkan keluar Mesir dan pihak berwenang hingga kini masih mencari artefak-artefak itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR