Spesies kelelawar kecil sepertinya memanfaatkan daun-daun yang bergulung sebagai "terompet" untuk memperbesar suaranya.
Beberapa tahun yang lalu, biolog Gloriana Chaverri dan Erin Gillam sedang berada di Kostarika untuk mempelajari kelelawar bersayap cakram Spix's (Thyroptera tricolor). Spesies ini dikenal lewat caranya menghindari hewan pemangsa dan bertahan dalam cuaca yang tidak bersahabat, yakni dengan "bersembunyi" di dalam daun-daun yang bergulung.
Makhluk ini begitu kecil--beratnya hanya sekitar empat gram--sehingga dalam satu gulungan daun bisa memuat beberapa hewan ini.
Ketika sedang mempelajari perilaku hewan ini, Gloriana dan Erin memperhatikan bahwa para kelelawar yang sedang berada dalam gulungan daun tidak dapat mendengar panggilan dari rekan-rekan mereka yang sedang terbang di luar.
"Kami berpikir, mungkin daun ini memengaruhi kualitas suara," kata Chaverri, dari University of Costa Rica.
"Kemudian, dengan melihat bentuk daun (yang bergulung), kami pun mulai membayangkan jika daun tersebut bisa meningkatkan intensitas, seperti bentuk alat musik terompet."
Para ilmuwan ini pun mulai melakukan eksperimen. Mereka merekam panggilan-panggilan yang dibuat oleh kelelawar dan memutarnya kembali menggunakan pelantang (speaker) yang diletakkan di salah satu bagian ujung daun.
Sebuah mikrofon diletakkan di bagian ujung satunya untuk merekam bagaimana struktur daun memengaruhi panggilan kelelawar.
Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, tim ilmuwan menemukan bahwa daun-daun yang bergulung memperkeras suara kelelawar dari luar secara signifikan karena sisi corong daun yang menyempit menekan gelombang suara yang masuk. Sementara suara yang keluar (dari dalam daun) hanya diperkeras sedikit.
Namun, meski suara dari luar terdengar lebih keras, kemungkinan suara tersebut telah terdistorsi parah sehingga identitas si pemanggil tidak bisa dipahami oleh kelelawar di dalam daun. Hal itu menjawab rasa penasaran peneliti kenapa kelelawar di dalam daun tidak merespons panggilan kerabatnya dari luar.
Ke depannya, tim peneliti ini berencana mempelajari apakah para kelelawar sengaja memilih daun yang lebih bagus untuk memperkeras suara, dan apakah bentuk daun berpengaruh terhadap suara yang dibuat makhluk kecil ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR