Gerhana Matahari "hibrid" yang terjadi Minggu (3/11/2013) merupakan gerhana Matahari langka, terakhir terjadi pada tahun 2005, kemudian hari ini, dan baru akan terjadi lagi pada tahun 2023.
Gerhana Matahari "hibrid" didefinisikan sebagai gerhana Matahari cincin dan total yang terjadi pada satu waktu fenomene gerhana secara berurutan. Fenomena ini lain dari biasanya, dimana dalam satu fenomena gerhana, hanya ada satu macam gerhana Matahari.
Bagaimana sesungguhnya gerhana Matahari "hibrid" bisa terjadi?
Pada prinsipnya, gerhana Matahri "hibrid" bisa terjadi karena jarak antara Bulan dan Bumi yang bervariasi pada setiap titik wilayah Bumi. Sebab perbedaan jarak adalah karena bentuk Bumi yang bulat serta orbit Bulan yang berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna.
Gerhana Matahari hibrid biasanya dimulai dengan fenomena gerhana Matahari cincin, diikuti dengan total dan kembali gerhana Matahari cincin. Gerhana Matahari "hibrid" kali ini unik karena dimulai dengan gerhana Matahari cincin dan berakhir dengan total.
Untuk memahami bagaimana gerhana Matahari "hibrid" bisa terjadi, bisa dilihat diagram berikut.
Sementara itu, Bulan terus bergerak. Akhirnya, Bulan sampai pada jarak yang lebih dekat dengan Bumi. Jarak yang lebih dekat memungkinkan bayangan umbra Bulan mencapai wilayah Bumi. Terjadilah kemudian gerhana Matahari total di wilayah yang tercakup umbra serta gerhana Matahari sebagian di wilayah sekitarnya. Diagram di bawah menunjukkannya.
Selama kurun waktu tahun 1986 hingga 2067, fenomena ini hanya akan terjadi 9 kali. Setelah kali ini, gerhana Matahari "hibrid" akan terjadi pada 20 April 2023.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR