Wilhelm Mohnke merupakan salah seorang pengikut fanatik Nazi. Ia termasuk anggota awal pasukan pengawal Hitler (Leibstandarte SS Adolf Hitler).
Pria yang lahir 15 Maret 1911 ini juga termasuk tokoh penuh kedisiplinan yang tak pernah dekat dengan staf dan anak buahnya. Mohnke dari awal PD II sudah dikenal kekejamannya. Tatkala dalam kampanye di Front Barat tahun 1940, pasukannya mengeksekusi para tawanan perang Inggris di dekat Dunkirk.
Mohnke kemudian bersama pasukan Leibstandarte terlibat dalam perang di Balkan dan Rusia, sebelum memimpin 12 SS-Panzer Division Hitlerjugend tahun 1943.
Ia juga dinyatakan terlibat dalam pembunuhan terhadap tawanan perang Kanada. Dalam pertempuran Normandia pertengahan 1944, pasukan Hitlerjugend hancur, dan Mohnke yang berpangkat SS-Oberfuhrer —atau setara brigjen— untuk sementara diserahi memimpin Divisi Leibstandarte setelah panglimanya terluka.
Lagi-lagi Mohnke terlibat tindak kriminal perang— dituduh sebagai perwira yang melarang menawan musuh, sehingga berakibat para tawanan Amerika di Malmedy dieksekusi dalam ofensif Jerman di Ardennes.
Pada hari-hari terakhir perang, ia memimpin pasukan pengawal markas besar Hitler: Reichskanzlei. Ia dilaporkan menangis ketika mendengar Hitler mati di bunkernya.
Tak lama kemudian ia tertangkap pasukan Soviet saat berusaha lari dari Berlin, dan disekap hingga Oktober 1955. Sekeluarnya dari kamp tawanan, ia didakwa terlibat kejahatan perang tapi tidak pernah diajukan ke pengadilan.
Namun berbeda dengan kebanyakan para pemimpin SS lainnya, yang begitu dihormati oleh bekas anak buah mereka, Wilhelm Mohnke tidak disukai dan hanya punya sedikit teman. Ia meninggal di dekat Hamburg tahun 2000.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR