European Space Agency (ESA) akan meluncurkan Gaia space telescope pekan depan. Setelah diluncurkan, Gaia akan memetakan miliaran bintang di dalam galaksi kita dengan akurasi yang belum pernah ada sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengubah pemahaman tentang kosmos di sekitar kita.
Jika tak ada aral melintang, misi peluncuran ESA tersebut akan lepas landas dari Guiana Prancis menggunakan roket Soyuz milik Rusia. Teleskop ruang angkasa ini akan pergi ke jarak 1,5 juta kilometer jauhnya dari Bumi.
Jauh di luar jangkauan atmosfer Bumi, Gaia akan mengorbit di sekitar matahari dan akan berputar secara perlahan, menangkap gambar objek-objek luar angkasa yang masuk dalam pandangannya. Gaia akan melakukan itu secara terus-menerus selama lima tahun ke depan. Dan setiap objek yang akan ia bidik akan dipantau sebanyak sekitar 70 kali.
Selama 5 tahun ke depan, dengan asumsi Gaia akan mengirimkan data selama 8 jam per hari ke Bumi, kita akan mendapatkan data berharga sebanyak 200 terabyte. Konsorsium Eropa, Data Processing and Analysis Consortium (DPAC) telah ditunjuk untuk mengolah data yang dikirimkan oleh Gaia ke stasiun Bumi di Cebreros, Spanyol dan New Norcia, Australia.
Selain memetakan sekitar 1 miliar bintang di galaksi Bima Sakti, atau sekitar 1 persen dari seluruh bintang yang ada, teleskop ruang angkasa ini juga akan memetakan posisi planet-planet yang ada di matahari lain serta bertugas untuk memperingkatkan kita jika ada asteroid yang mendekat ke tata surya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR