Sebagai contoh, karena telur telah dapat dijelaskan melalui rumus matematika, maka pekerjaan di bidang sistematika biologis, optimalisasi parameter teknologi, inkubasi telur dan pemilihan unggas akan sangat disederhanakan.
Sedangkan Sifat eksternal telur tentu sangat penting bagi para peneliti dan insinyur yang mengembangkan teknologi untuk mengerami, memproses, menyimpan, dan menyortir telur.
Darren Griffin, Profesor Genetika di University of Kent and PI mengatakan bahwa proses evolusi biologis seperti pembentukan perlu dipahami sebagai dasar penelitian dalam biologi evolusi. "Formula universal itu dapat diterapkan di seluruh disiplin ilmu dasar, terutama industri makanan dan unggas. Dan akan menjadi motivasi penyelidikan lebih lanjut yang terinspirasi oleh telur sebagai objek penelitian," katanya dikutip University of Kent Press.
Baca Juga: Anak Burung dalam Telur yang Belum Menetas Ternyata Bisa Berkomunikasi, Ini Penjelasan Pakar...
Dr Michael Romanov, peneliti Tamu di University of Kent mengatakan bahwa persamaan matematis itu menggarisbawahi pemahaman dan apresiasi terhadap harmoni filosofis tertentu antara matematika dan biologi. "Dan dari keduanya jalan menuju pemahaman lebih lanjut tentang alam semesta kita, dipahami dengan rapi di bentuk telur," katanya.
Sementara itu, Dr Valeriy Narushin, mantan peneliti tamu di University of Kent, berharap mereka dapat melihat penerapan formula itu di seluruh industri, mulai dari seni hingga teknologi, arsitektur hingga pertanian. "Terobosan ini mengungkapkan mengapa penelitian kolaboratif dari disiplin ilmu yang terpisah sangat penting," ujarnya.
Baca Juga: Ibu Paling Setia, Menjaga Sang Anak Dalam Kegelapan Tanpa Makan
Source | : | University of Kent Press,Jurnal The New York Academy of Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR