Atmosfernya juga aneh, tanpa metana—menunjukkan bahwa itu bisa dua kali lebih tua daripada bintang katai cokelat lainnya yang telah dipelajari para astronom.
"Tidak mengejutkan menemukan katai cokelat setua ini, tetapi mengejutkan menemukannya di halaman belakang kami," kata rekan penulis studi Federico Marocco, seorang astrofisikawan di Caltech.
Baca Juga: Metana dalam Gumpalan Bulan Saturnus Bisa Jadi Tanda Kehidupan Alien
"Kami berharap katai cokelat setua ini ada, tapi kami juga berharap mereka sangat langka. Peluang menemukan yang begitu dekat dengan tata surya kita bisa menjadi kebetulan yang beruntung, atau memberi tahu kita bahwa mereka lebih umum daripada yang kita duga," tutur Marocco.
Menemukan lebih banyak katai cokelat yang sangat tua dan dingin tidaklah mudah. Hal itu merupakan tantangan besar bagi para peneliti. Mengingat betapa redupnya mereka bahkan pada teleskop inframerah paling canggih pun, kita hampir sulit untuk dapat melihatnya.
Source | : | livescience.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR