Gigi semut tersusun dari jaringan bahan yang mengikat erat atom seng individu. Gigi mereka yang menempel di luar mulut disebut juga sebagai gigi mandibula. Efek pengikatan erat atom seng ini membuat gigi mandibula mereka mengemas lebih dari 8 persen berat gigi dengan seng.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan memakai teknik baru di mana mereka mengukur kekerasan elastisitas, ketahanan abrasi, energi patah, serta ketahanan benturan gigi dalam skala kecil. Dikarenakan struktur gigi semut memerlukan analisa secara mikroskopis, maka peneliti pun menggunakan sebuah alat mikroskop khusus yang dikenal sebagai atom probe tomography.
Dilansir dari Tech Explorist, ilmuwan material PNNL, Arun Devaraj berkata, “Kita bisa melihat bahwa seng terdistribusi secara merata di gigi mereka, yang merupakan kejutan bagi kami. Kami mengharapkan seng dikelompokkan dalam nano-nodul.”
Baca Juga: Sains Kota Bawah Tanah Semut, Kompleks dan Bertahan Puluhan Tahun
Untuk mendapatkan sampel berupa jarum kecil dari ujung gigi semut ini, peneliti membutuhkan bantuan mikroskop sinar ion terfokus. Kemudian sampel yang berhasil didapatkan itu akan melewati proses pencitraan dengan mikroskop atom probe tomography. Proses ini mengungkap bagaimana atom individu itu disusun di dekat ujung gigi semut. Cara ini juga telah membantu peneliti untuk dapat mencatat distribusi nano atom seng di gigi semut.
Bahkan, para peneliti pun bisa menyaksikan secara langsung bagaimana makhluk kecil unik ini memotong daun dan menusuk kulit manusia dengan begitu mudah.
“Karena biomaterial ini bisa lebih tajam, mereka memungkinkan hewan ini menggunakan 60 persen atau bahkan kurang dari kekuatan yang harus mereka gunakan jika alat mereka terbuat dari bahan yang mirip dengan yang ditemukan pada gigi manusia.” lapor para ilmuwan.
Baca Juga: Semut Neraka Berusia 99 Juta Tahun Ditemukan Saat Memburu Kecoak
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR