Dilansir dari Arkeo News, Kennis bersaudara membuat ulang wajah Neanderthal Belanda ini berdasarkan karakteristik yang membedakannya dengan tengkorak Neanderthal lainnya. Neanderthal Belanda yang diberi nama Krijn ini, memiliki tonjolan di mata kanannya.
“Nodul (benjolan kecil) itu merupakan tumor kecil,” ungkap pihak National Museum of Antiquities, Leiden di laman resminya.
Dalam tugas ini, Kennis & Kennis Reconstructions melakukan tinjauan terhadap fosil Laut Utara, membandingkan dengan tengkorak Neanderthal lainnya. Mereka juga mencari tahu tentang penampilannya mulai dari mata, rambut hingga warna kulit.
Baca Juga: Kontroversi Anak Lapedo: Hasil Kawin Silang Manusia dan Neanderthal?
Mengenai sosok Neanderthal muda bernama Krijn ini, dahulu dia tinggal di wilayah kuno yang sekarang menjadi Laut Utara lebih dari 50.000 tahun silam. Kala itu, ketinggian air lebih dari 50 meter lebih rendah daripada sekarang. Berdasarkan penelitian pada isotope stabil – variasi atom nitrogen dan karbon – menunjukkan kalau Krijn memakan daging.
Hewan-hewan purba seperti mamut, badak berbulu, rusa kutub, kuda hingga manusia purba, Neanderthal semuanya melintasi padang rumput yang dingin namun kaya akan nutrisi. Rekonstruksi Krijn ini akan diperlihatkan dalam pameran Doggerland, di National Museum of Antiquities mulai 7 September hingga 31 Oktober 2021.
Pameran ini akan memperlihatkan apa yang terjadi hampir satu juga tahun lalu mencakup habitat manusia, lanskap, perubahan iklim di wilayah prasejarah di lepas pantai Belanda. Penemuan Krijn dan lainnya menunjukkan betapa pentingnya penelitian lebih lanjut dan perlindungan Laut Utara.
Source | : | National Geographic,Arkeonews,National Museum of Antiquities |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR