Ibnu Haytham yang dibesarkan di Basrah, Irak, menuju dewasa dalam menggeluti ilmu pengetahuan dan sains, ia mengembara hingga ke ibukota Irak, Baghdad. "Demi memuaskan hasrat keilmuannya, ia merantau ke baghdad dan turut dalam beragam perdebatan sains, mulai dari Matematika hingga Geometri" tulisnya.
Keberadaan perpustakaan terbesar di Irak saat itu, Bayt al-Hikmah yang berada di Baghdad, diduga kuat menjadi alasannya untuk merantau keluar Basrah. "Disana, ia dapat mewujudkan keinginannya untuk melahap buku-buku pemikiran filsafat dan sains para ahli Yunani" tambahnya.
Berdasarkan perantauan intelektualnya, Ibnu Haytham mulai dikenal setelah berhasil menulis beberapa karya. Ia menulis karya yang merupakan hasil kajiannya terhadap sains dan filsafat Yunani seperti Talkhīṣ Madkhal Furfūriyūs wa kutub Arisṭūṭālīs al-Arbaʿah al-Manṭiqiyyah, Taʿlīq ʿAlaqahū Isḥāq ibn Yūnus al-Muṭabbib bi Miṣr ʿan Ibn al-Haytham fī Kitāb Diyūfanṭūs fī Masāʾil al-Jabr, serta Kitāb Jamaʿtu fīhī al-Uṣūl al-Handasiyah min Kitāb Iqlidīs wa Ablūniyūs.
Ibnu Haytham diakui para ilmuwan barat tentang keilmuan yang dimilikinya. Para ilmuwan kemudian menjulukinya Alhazen. George Sarton pada 1931 dalam tulisannya yang dimuat pada JSTOR, berjudul Introduction to The History of Science, menuliskan bahwa Haytham merupakan fisikawan yang paling besar sepanjang masa.
"Ia adalah pencetus metodologi penelitian saintifik. Hasil buah pemikirannya kemudian diadopsi oleh ilmuwan barat dan menjadi landasan bagi perkembangan riset modern" tulisnya. Secara sederhana, kebanyakan produk penelitian, lahir dari tahapan-tahapan metodologis, yang sejatinya sudah dikembangkan dalam pikirannya.
Setelah berhasil merancang tahapan metodologis penelitian saintifik, ia juga dikenal sebagai ahli dalam penelitian tentang cahaya. "Ia mampu mengembangkan keahliannya dalam kajian ilmu optika, yang melandasi beragam teknologi visual modern" tambahnya. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya.Baca Juga: Praktik Peternakan Domba Arab Kuno Terungkap Berkat Mumi Domba
Source | : | JSTOR |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR