Setelah menyelesaikan soja ketiga, Kim mengambil tumpukan ‘uang kertas’—bagian peranti sembahyang—yang siap dibakar. Sepiring hidangan yang berisi sejumput aneka sesajen diletakkan di samping tempat pembakaran. Kim dan Sisilia membakar uang kertas, sebagai bekal perjalanan leluhur selama setahun ke depan.
Kala wangi setanggi dan dupa cendana mulai meredup, keluarga pun makin ramai bercakap tukar cerita. Mereka menikmati sajian makan dini hari yang diambil dari meja sesajen. Sambil bersenda gurau dengan seluruh anggota keluarga, Kim menjelaskan tata upacara adat dalam keluarganya kepada kami.
“Kami ini keluarga yang menjalankan tiga tata upacara. Hari besar Katolik, kami ikut. Hari besar Cina, kami ikut. Hari besar keluarga Raja Timor, kami pun turut.”
Penulis | : | |
Editor | : | Silvita Agmasari |
KOMENTAR