Pantai mana yang paling ingin Anda kunjungi setelah menjejakkan kaki di pelabuhan Balohan, Sabang, Pulau Weh? Setiap orang memiliki selera masing-masing. Tetapi bagi saya yang bepergian bersama Teuku Mansursyah dari PT Dunia Barusa, Main Dealer Toyota di Banda Aceh dalam gelaran Avanzanation Journey 2014, pilihan jadi lebih bisa disesuaikan.
Menurut putra asli kelahiran Sabang ini, pantai-pantai di Pulau Weh secara ringkas dibagi menjadi dua: pesisir barat dan pesisir timur. "Bila ingin menikmati sunrise, kita bisa mendatangi pantai-pantai di timur, seperti Ujung Karang dan Anoi Itam," tukas Bang Didio, nama kecil Teuku Mansursyah. "Bagian pesisir ini biasanya dipenuhi karang."
Lain lagi bila kita bertandang ke pesisir barat. "Suasananya sangat tepat untuk melihat matahari terbenam," lanjut Bang Didio. Contohnya adalah pantai Sumurtiga. "Dan rata-rata kondisi pesisir barat adalah berpasir yang nyaman buat jalan kaki."
Dalam perjalanan Avanzanation Journey 2014 di bagian Sabang, sebagai titik paling barat dari Kepulauan Indonesia, kami menjelajahi hampir seluruh pantai yang berada di pesisir barat dan timur. Juga, tentunya, bertandang ke tugu Nol Kilometer Indonesia yang berada di dalam kawasan hutan wisata di Gampong Iboih.
Saat kami tiba sekitar tengah hari di tugu penanda wilayah paling barat negeri kita, tidak ada bayangan dari tubuh sendiri maupun berbagai benda di sekitar kita. Lantas kami singgah di Rondo View, sebuah tempat untuk berteduh dari terik matahari sekaligus melayangkan pandangan ke arah Pulau Rondo, titik yang sejatinya menjadi titik paling barat dari Nusantara dan berbatasan dengan Kepulauan Nikobar, India. Nama Pulau Rondo telah diabadikan sebagai salah satu kapal perang NKRI kelas penyapu ranjau, yaitu KRI Pulau Rondo.
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR