Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono, menegaskan bahwa gempa lokal di Sumogawe, Getasan, Kabupaten Semarang, Senin (17/2), dini hari kemarin tidak ada hubungannya dengan aktivitas vulkanik di Gunung Merbabu.
Meski lokasi kejadian berjarak kurang dari 10 kilometer, namun tidak saling berhubungan.
"Enggak ada hubungannya karena (gempa) tektonik itu bukan aktivitas magma," kata Surono, ketila dihubungi Selasa (18/2).
Menjawab pertanyaan mengapa peristiwa gempa Sumogawe tidak terinformasikan oleh BMKG, pria yang akrab dipanggil Mbah Rono itu menyebutkan bahwa kegempaan yang melanda wilayah Ungaran itu berskala kecil.
"Gempanya lebih kecil dari 5 SR, biasanya BMKG tidak merilis," tambahnya.
Hal senada dikatakan oleh Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Yudinita Artsiani.
Pihaknya melansir data BMKG Semarang bahwa kekuatan gempa Sumogawe tergolong lemah tetapi dangkal, yakni 2,5 SR dengan kedalaman 17 kilometer di bawah permukaan tanah.
"Kami melansir data BMKG Semarang dan pusat, bahwa kekuatan gempa Sumowono 2,5 SR dengan kedalaman 17 kilometer. Sehingga meski lemah, tetapi cukup bisa dirasakan," kata Nita.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa lokal terjadi di Sumogawe, Getasan, Senin (17/2) pagi. Tidak ada korban jiwa, namun sedikitnya 46 rumah yang tersebar di lima dusun mengalami kerusakan ringan hingga sedang akibat peristiwa itu.
Desa Sumogawe sendiri berjarak sekitar 10 kilometer dari Gunung Merbabu. Sejumlah media menggiring opini pemberitaan terhadap peristiwa itu terhubung dengan aktivitas vulkanik Gunung Merbabu sehingga meresahkan masyarakat.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR