Pencarian pesawat Malaysia Airlines oleh tim-tim internasional di Samudera Hindia hari ini dijadwalkan akan dilanjutkan setelah kemarin Australia mengumumkan dua objek terpantau citra satelit.
Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat mengatakan cuaca buruk mengganggu upaya pencarian pada Kamis (20/03) di kawasan sekitar 2.500km tenggara Perth, Australia.
Empat pesawat berusaha mencari tahu apakah dua objek yang tertangkap di citra satelit berasal dari puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Sabtu (8/3). Otoritas Keamanan Maritim Australia (AMSA) mengatakan empat pesawat melakukan penyisiran di wilayah yang sangat luas itu tetapi tanpa hasil. "Pencarian dilanjutkan Jumat," kata AMSA.
Pencarian dengan pesawat terbang kemarin mencakup wilayah seluas 23.000 kilometer persegi.
Kapten pesawat terbang AP-3C Orion milik Angkatan Udara Australia yang pertama kali kembali dari misi pencarian mengatakan kondisi cuaca "sangat buruk" dan terjadi gelombang tinggi serta angin kencang.
Sementara itu, perusahaan satelit Inggris mengatakan, terdapat indikasi-indikasi kuat 10 hari lalu bahwa pesawat Boeing 777 kemungkinan bisa ditemukan di bagian selatan Samudera Hindia atau Asia Tengah, dan bukan di Laut Cina Selatan atau di Selat Malaka, tempat fokus pencarian.
Perusahaan Inmarsat mengatakan para ahlinya menyadari pada tahap awal bahwa pesawat MH370 kemungkinan terus terbang selama berjam-jam di koridor utara atau selatan. Disebutkan pula kecil kemungkinan pesawat mengarah ke utara di atas wilayah negara-negara yang mempunyai sistem pertahanan udara yang canggih. Informasi itu, kata Inmarsat, disampaikan kepada pihak berwenang Malaysia melalui perusahaan penghubung pada 12 Maret.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR