Melakukan observasi, astronom berhasil menemukan objek baru di tepian Tata Surya, berjarak 12 miliar kilometer atau sekitar 30 kali jarak Bumi-Matahari.
Objek tersebut merupakan planet kerdil kedua yang ditemukan mengorbit Matahari dari jarak yang begitu jauh, lebih jauh dari planet kerdil Pluto.
Hingga sebelum penemuan ini, satu-satunya planet kerdil yang lebih jauh dari Pluto adalah Sedna, ditemukan pada tahun 2003.
(Baca juga Temuan Planet Kerdil Indikasikan Adanya Planet Raksasa di Balik Pluto)
David Rabinowitz, astronom dari Universitas Yale yang menemukan Sedna, mengatakan, "Penemuan terbaru kali ini menunjukkan bahwa Sedna bukan suatu keanehan."
"Kita sekarang bisa memiliki kepercayaan diri bahwa ada populasi (planet kerdil) baru yang siap untuk dieksplorasi," imbuhnya.
Planet kerdil baru yang ditemukan kali ini dinamai 2012 VP113. Nama lain planet kerdil ini adalah VP atau Biden, diambil dari nama wakil presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Biden ditemukan oleh Scott Sheppard dari Carnegie Institution for Science di Washington dan Chad Trujillo dari Observatorium Gemini di Hawaii.
Keduanya menemukan planet kerdil tersebut lewat observasi menggunakan teleskop di fasilitas European Southern Observatory, Chile.
Biden yang berdiameter 450 kilometer, setengah dari Sedna, merupakan dunia yang sangat dingin. Suhunya mencapai -257 derajat celsius.
Tak seperti Sedna yang berwarna merah, Biden berwarna merah jambu, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi dan diteliti.
Biden berada di sebuah wilayah yang bernama Awan Oort, tepatnya di bagian dalamnya. Awan Oort merupakan wilayah tepian Tata Surya yang merupakan gudang komet.
Apakah Biden Unik? Sheppard dan Trujillo mengatakan tidak. Menurut mereka, obyek semacam Biden mungkin umum di Awan Oort.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR