Studi ini telah dipublikasi pada jurnal iScience dengan judul A worked bone assemblage from 120.000 – 90.000 year old deposits at Contrebandiers Cave, Atlantic Coast, Morocco pada 16 September 2021.
Lebih lanjut, dilansir dari The Guardian, tim juga mendapati benda-benda yang lebar dan ujungnya bulat, dikenal dengan spatula yang dibuat dari tulang rusuk.
“Alat berbentuk spatula sangat ideal untuk menggores, menghilandkan jaringan ikat internal dari kulit dan bulu selama proses pengerjaan, karena tidak merusak bagian kulit dan bulu,” jelas tim dalam pernyataan.
Adapun tulang hewan yang menunjukkan bekas luka dikuliti adalah rubah pasir, serigala emas dan kucing liar. Seperti sudah disinggung sebelumnya, tim juga menemukan gigi dari paus yang nampaknya digunakan untuk mengelupas batu. Emily Y. Hallet sendiri mengaku tidak percaya akan adanya temuan ini.
Baca Juga: Seperti Apakah Ragam Perkakas Batu Buatan Manusia Neanderthal?
Emily Y. Hallet menyakini bahwa Neanderthal Eropa dan spesies lainnya membuat pakaian dari kulit binatang jauh sebelum 120.000 tahun yang lalu. Paling tidak karena mereka tinggal di lingkungan yang beriklim sedang dan dingin.
Sementara itu, Dr Matt Pope seorang ahli Neanderthal dari UCL Institute of Archaeology yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan kalau dugaan kuat pakaian memiliki asal evolusi sebelum 120.000 tahun yang lalu. Tercatat di antara bukti lain ditemukannya pengikis dari batu yang lebih tua.
Baca Juga: Gaun Tertua Sejagat, Tren Busana 5.000 Tahun Silam asal Mesir Kuno
Namun, penelitian baru ini menujukkan bahwa Homo sapiens di Gua Contrebandiers seperti manusia purba Neanderthal dari situs Abri Peyrony dan Pech-de-l'Azé di Prancis yang membuat alat khusus untuk mengubah kulit binatang menjadi lebih halus dan kenyal, bahan juga bisa digunakan sebagai tempat berteduh dan lain-lain.
“Ini memungkinkan kita untuk membayangkan pakaian yang lebih tahan air, lebih pas dan lebih mudah untuk dipakai. Penanggalan untuk perkakas di Gua Contrebandiers membantu kami untuk memahami asal-usul teknologi ini dan distribusinya di antara populasi manusia purba yang berbeda,” pungkasnya.
Baca Juga: Melihat Penampakan Baju Zirah Rantai Berusia 800 Tahun di Irlandia
Source | : | Phys.org,The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR