Nationalgeographic.co.id—Beragam perkakas yang dibuat dari tulang hewan ditemukan dalam Gua Contrebandiers, Maroko pada 2011. Lebih dari 60 perkakas dari tulang dan satu perkakas yang terbuat dari gigi paus.
Dilansir dari Phys, temuan ini menjadi bukti proksi yang sangat sugestif tentang pakaian paling awal dalam catatan arkeologi. Selain itu juga membuktikan kemunculan budaya kompleks dan pembuatan alat khusus.
Penemuan pakaian dan pengembangan alat-alat yang diperlukan untuk membuatnya merupakan tonggak sejarah bagi umat manusia. Hanya saja, karena bulu dan bahan organik lainnya yang digunakan untuk membuat pakaian tidak dapat bertahan, maka asal usul mengenai pakaian masih sulit dipahami.
Dalam studi terbaru menunjukkan bahwa kumpulan tulang yang berhasil ditemukan dekat pesisir Maroko memberikan bukti kuat pembuatan pakaian 120.000 tahun yang lalu.
“Kumpulan (tulang) di Gua Contrebandiers sekarang menggantikan (temuan) di Blombos sebagai kumpulan dan industri perkakas tulang tertua,” kata Curtis W. Marean salah satu ahli yang terlibat dalam studi ini kepada Phys.
Emily Y. Hallet, rekan dari Curtis W. Marean dalam studi ini mempelajari sisa-sisa vertebrata dari dalam Gua Contrebandiers berasal dari 120.000 hingga 90.000 tahun yang lalu.
“Ini adalah periode waktu dan lokasi yang kritis bagi anggota awal spesies kita. Saya terutama tertarik untuk merekonstruksi pola makan dan habitat orang-orang yang menggunakan gua ini,” jelas Hallet.
Dari 12.000 fragmen tulang yang ditemukan, Hallet mendapati lebih dari 60 tulang hewan yang digunakan sebagai perkakas. Pada saat yang sama, dia juga mengidentifikasi pola bekas luka pada tulang hewan karnivora yang menunjukkan bahwa penghuni gua menguliti hewan tersebut untuk diambil bulunya
Dia membandingkan perkakas yang dia identifikasi dengan yang lainnya dalam catatan arkeologi dan menemukan bahwa mereka memiliki bentuk dan tanda yang sama dengan perkakas untuk bahan baku kulit.
“Kombinasi antara tulang karnivora dengan tanda menguliti dan perkakas yang diduga digunakan untuk pemrosesan bulu memberikan bukti tentang pakaian paling awal dalam catatan arkeologi,” tutur Emily Y. Hallet.
“Tapi mengingat tingkat spesialisasi dalam kumpulan ini, perkakas tersebut mungkin menjadi bagian dari tradisi yang lebih besar,” lanjutnya.
Studi ini telah dipublikasi pada jurnal iScience dengan judul A worked bone assemblage from 120.000 – 90.000 year old deposits at Contrebandiers Cave, Atlantic Coast, Morocco pada 16 September 2021.
Lebih lanjut, dilansir dari The Guardian, tim juga mendapati benda-benda yang lebar dan ujungnya bulat, dikenal dengan spatula yang dibuat dari tulang rusuk.
“Alat berbentuk spatula sangat ideal untuk menggores, menghilandkan jaringan ikat internal dari kulit dan bulu selama proses pengerjaan, karena tidak merusak bagian kulit dan bulu,” jelas tim dalam pernyataan.
Adapun tulang hewan yang menunjukkan bekas luka dikuliti adalah rubah pasir, serigala emas dan kucing liar. Seperti sudah disinggung sebelumnya, tim juga menemukan gigi dari paus yang nampaknya digunakan untuk mengelupas batu. Emily Y. Hallet sendiri mengaku tidak percaya akan adanya temuan ini.
Baca Juga: Seperti Apakah Ragam Perkakas Batu Buatan Manusia Neanderthal?
Emily Y. Hallet menyakini bahwa Neanderthal Eropa dan spesies lainnya membuat pakaian dari kulit binatang jauh sebelum 120.000 tahun yang lalu. Paling tidak karena mereka tinggal di lingkungan yang beriklim sedang dan dingin.
Sementara itu, Dr Matt Pope seorang ahli Neanderthal dari UCL Institute of Archaeology yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan kalau dugaan kuat pakaian memiliki asal evolusi sebelum 120.000 tahun yang lalu. Tercatat di antara bukti lain ditemukannya pengikis dari batu yang lebih tua.
Baca Juga: Gaun Tertua Sejagat, Tren Busana 5.000 Tahun Silam asal Mesir Kuno
Namun, penelitian baru ini menujukkan bahwa Homo sapiens di Gua Contrebandiers seperti manusia purba Neanderthal dari situs Abri Peyrony dan Pech-de-l'Azé di Prancis yang membuat alat khusus untuk mengubah kulit binatang menjadi lebih halus dan kenyal, bahan juga bisa digunakan sebagai tempat berteduh dan lain-lain.
“Ini memungkinkan kita untuk membayangkan pakaian yang lebih tahan air, lebih pas dan lebih mudah untuk dipakai. Penanggalan untuk perkakas di Gua Contrebandiers membantu kami untuk memahami asal-usul teknologi ini dan distribusinya di antara populasi manusia purba yang berbeda,” pungkasnya.
Baca Juga: Melihat Penampakan Baju Zirah Rantai Berusia 800 Tahun di Irlandia
Source | : | Phys.org,The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR