Khawatir terjadi hal-hal tidak diinginkan menyusul adanya informasi ancaman tsunami akibat gempa berkekuatan 8,2 magnitude di Cile bakal menerpa 115 lokasi pantai di 19 provinsi di Indonesia, ribuan nelayan Ciamis memilih tidak melaut. Bahkan sebagian dari mereka, Rabu (3/4) malam, ikut mengungsi bersama warga lainnya ke tempat yang aman."Sebagian besar nelayan Pangandaran sejak tadi malam dan tadi siang memilih tidak melaut. Mereka tinggal di darat melakukan berbagai aktivitas. Bahkan tadi malam ada yang ikut mengungsi bersama warga lainnya," ujar Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ciamis Jeje Wiradinata yang juga Ketua KUD Minasari Pangandaran kepada Tribun, Kamis (3/4).
Dari sekitar 3.000 nelayan yang biasa beraktivitas di Pantai Pangandaran, menurut Jeje, yang masih nekat melaut sekitar 10 persen. "Memang masih ada yang nekat melaut. Itupun segelintir, hanya sekitar 10 persen dari seluruh nelayan yang ada di Pantai Pangandaran," ujarna.
Ditemui terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, meminta nelayan di pesisir pantai selatan, mulai dari Cipatujah hingga Cikalong, untuk tidak melaut sementara.
"Kami terus memantau karakteristik gelombang Samudera Indonesia yang berhadapan dengan lautan di Cile pasca tsunami di negara Amerika Latin itu. Kendati sejauh ini tidak terjadi apa-apa, namun kita tetap meminta untuk sementara nelayan tidak melaut dulu," harap Kundang melalui sambungan telepon.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR