Maskapai Garuda Indonesia sedang menjajagi untuk ikut mengelola Bandara Komodo di Labuan Bajo. Bandara tersebut akan dikembangkan untuj keperluan pariwisata dan mendukung program penerbangan explore yang saat ini sudah dilaksanakan Garuda. Demikian diungkapkan Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar seusai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, (2/4).
“Kita sedang menjajagi ikut mengelola 10 bandara yang ditawarkan Kementerian Perhubungan. Untuk tahap awal, kita serius jajagi Bandara Komodo,” ujar Emir.
Seperti diketahui, sejak tahun lalu Kementerian Perhubungan sudah menawarkan kerjasama pengelolaan 10 bandara yang selama ini dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub kepada swasta. Kesepuluh bandara tersebut adalah Bandara Raden Inten II (Lampung), Mutiara (Palu), Sultan Baabullah (Ternate), Komodo (Labuan Bajo), Sentani (Jayapura), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Juwata (Tarakan), Fatmawati (Bengkulu), Hananjoeddin (Tanjung Pandan) dan Matahora (Wakatobi).
Keinginan Garuda untuk mengelola bandara terlihat serius. Sebelumnya, maskapai pembawa bendera Indonesia ini juga sudah menandatangani MoU dengan sebuah perusahaan investasi dari Singapura, Gallant Venture untuk mengembangkan kedirgantaraan dan pariwisata di Pulau Bintan, Riau. Penandatanganan dilaksanakan di sela-sela Singapore Airshow pada 11 Februari 2014 lalu.
Pulau Bintan direncanakan akan dikembangkan sebagai hub penerbangan bagi Garuda. Di pulau tersebut akan dibangun sebuah bandara untuk Garuda dan kompleks MRO untuk untuk Garuda Maintenance Facility.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR