Tanda pagar atau hashtag mendesak pengembalian 200 murid sekolah yang diculik di Nigeria telah di-tweet lebih satu juta kali dan menjadi tren dunia dalam seminggu ini.
#BringBackOurGirls mulai trending di Nigeria kurang dua minggu lalu.
Sekelompok pegiat memulainya di Abuja untuk mendesak pemerintah lebih berusaha keras dalam mencari anak-anak remaja tersebut dan mengamankan mereka dari kelompok Islamis Boko Haram.
Ibrahim M Abdullahi, seorang pengacara di Abuja, adalah salah satu orang yang pertama kali menggunakan hashtag ini.
"Pada mulanya ini bukanlah kampanye yang terkoordinasi," ungkap Abdullahi.
"Ini hanyalah sejumlah orang di Nigeria yang mengirim tweet untuk membangkitkan kesadaran, dengan harapan masyarakat internasional akhirnya akan memperhatikannya," tambahnya.
Abdullahi mengatakan sekarang ada sebuah kelompok beranggotakan 20 dan 30 orang di belakang #BringBackOurGirls di Abuja.
Baru-baru ini mereka membuat akun Twitter resmi @BBCOG_Nigeria untuk memberitahu perkembangan terbaru.
"Kami mengorganisasikan diri kami sendiri," kata Abdullahi.
"Saya baru saja menghadiri unjuk rasa di Abuja untuk bertemu pejabat pertahanan," katanya.
Pemimpin Boko Haram mengatakan akan menjual lebih 200 remaja perempuan tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR