Rivalitas dua kota jiran Jeddah (Arab Saudi) dan Dubai (Uni Emirat Arab) di sektor pembangunan pencakar langit, semakin sengit.
Jeddah saat ini tengah membangun Kingdom Tower setinggi 1 kilometer (1.008 meter). Sedangkan Dubai telah lebih dulu memiliki Burj Khalifa yang mengangkasa 828 meter sekaligus masih menjadi bangunan tertinggi di dunia.
Namun, rekor Burj Khalifa ini tak akan bertahan lama, bila Kingdom Tower rampung pembangunannya pada Desember 2018 mendatang. CEO Jeddah Economic Company, Hammound Mounib, memastikan jadwal penyelesaian pembangunan Kingdom Tower tersebut saat MEED's Arabian World Construction Summit, di Dubai, Rabu (14/5).
Untuk membangun menara tertinggi di dunia ini dia telah menunjuk Saudi Binladin Group sebagai kontraktor utama dengan nilai kontrak sebesar 1,6 miliar dollar AS atau setara Rp 18,2 triliun.
"Saya berharap konstruksi fondasi selesai Agustus tahun ini. Fondasi beton Kingdom Tower merupakan yang terbesar di dunia, rakitan beton pun paling tebal ketimbang yang pernah ada yakni lima meter. Segala material yang digunakan untuk membangun menara ini adalah terbesar dan tertinggi," ujar Mounib.
Kingdom Tower akan menjadi pusat inti dari pengembangan area komersial terpadu, Kingdom City, di Jeddah utara. Tahap pertama pembangunan menara tertinggi di dunia ini terdiri atas gedung seluas 1,4 juta meter persegi, mencakup Kingdom Tower, pusat belanja, masjid berkapasitas 12.000 jemaah, apartemen, dan properti komersial lainnya.
Untuk merealisasikan seluruh kompleks pembangunan terpadu tersebut, dibutuhkan dana tak kurang dari Rp 40 triliun. Jeddah Economic Company telah menyediakan dana sekitar Rp 26,2 triliun. Mereka akan mencari sisa pendanaan melalui pinjaman perbankan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR