Namun Prof May juga memperingatkan bahwa masih ada beberapa pertanyaan mengenai pengkonsumsian serangga yang dibudidayakan.
"Cara serangga diternakkan dan waktu yang relatif singkat digunakan sebagai hewan pertanian berarti bahwa kita hanya tahu lebih sedikit tentang makanan yang berasal dari serangga daripada yang kita ketahui, dari daging sapi," katanya.
Pertanyaan kunci pada tahap ini, adalah apakah beberapa protein serangga terbukti menyebabkan alergi atau memiliki dampak signifikan pada mikrobioma manusia - bakteri dan mikroba lain yang hidup di dalam tubuh kita.
Tamir yakin bahwa manfaat lingkungan dan kesehatan cukup menjadi alasan untuk menjadikan serangga sebagai bagian dari makanan. Perusahaannya memelihara belalang di dalam ruangan dengan fasilitas bertenaga surya di Israel utara. Spesies utama yang berkembang biak adalah belalang migratory, belalang gurun, dan jangkrik semak yang disebut nsenene.
“Kami dapat membiakkan 400 juta belalang per tahun di fasilitas kami,” kata Tamir, yang menambahkan bahwa serangga tersebut hanya membutuhkan 29 hari untuk menjadi dewasa sepenuhnya.
Baca Juga: Singapura Gunakan Serangga untuk Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun
Dia mengklaim bahwa dibandingkan dengan produksi daging sapi, peternakan belalang mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 99%, konsumsi air hingga 1.000 kali dan penggunaan lahan subur 1.500 kali lipat.
Tamir juga ingin menunjukkan bahwa belalang itu aman dan halal, artinya belalang dapat dimakan oleh orang Yahudi dan Muslim yang taat agama.
Apakah Anda benar-benar dapat membeli serangga untuk dimakan tergantung pada negara tempat Anda tinggal. Di Inggris, Anda dapat membelinya dari perusahaan online seperti EatGrub dan Horizon Insects, meskipun sektor tersebut ingin pemerintah Inggris menghapus peraturan yang mahal.
Di Uni Eropa, baik belalang migratory, ulat tepung kuning, dan larva kumbang, dianggap layak untuk dikonsumsi manusia tahun ini. Perusahaan Perancis Ynsect membuat berbagai bubuk protein yang terbuat dari ulat tepung yang sudah bisa ditemukan di beberapa merek makanan berenergi, pasta, dan burger.
Baca Juga: Mengenal Meganeura, Serangga Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi
Source | : | BBC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR