Butuh sekitar 80 juta tahun bagi garis keturunan burung dinosaurus untuk kehilangan ekor yang begitu panjang. Proses evolusi itu sejalan dengan perubahan signifikan pada proporsi dan postur tubuh. Namun demikian, faktanya, ekor panjang yang menempel begitu kokoh menunjukkan bahwa ekor sangat penting bagi hewan-hewan ini.
Sebagian besar spesies dinosaurus memiliki ekor yang sangat panjang, yang sulit dijumpai padananannya pada saat ini. Jadi, kita sulit membuat perbandingan dengan mekanisme ekor hewan hidup.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, peneliti harus menggunakan simulasi komputer agar dapat menentukan peran yang dimainkan oleh ekor dinosaurus. Mereka juga dapat menguji bagaimana ekor-ekor itu bergerak.
Baca Juga: Apakah Dinosaurus Juga Sering Jatuh Sakit dan Terluka Seperti Manusia?
"Ketika saya pertama kali melihat hasil simulasi saya sangat terkejut," kata ahli paleontologi Peter Bishop, yang saat ini berada di Museum Queensland, seperti yang dilansir oleh ScienceAlert.
Temuan ini menunjukkan bahwa ekor dinosaurus bergoyang maju mundur saat berjalan dan 'bergoyang' ke kiri dan kanan saat berlari, kemungkinan besar membantu mengendalikan momentum sudut hewan tersebut.
Akan tetapi, tanpa contoh hidup, bagaimana tepatnya ekor dinosaurus berkontribusi pada keberadaan purba mereka memang tidak sepenuhnya dipahami. Ekor dinosaurus sebelumnya telah diperiksa untuk potensi mereka dalam pertahanan antipredator, komunikasi dalam spesies, peran mereka dalam keseimbangan dan berenang.
Baca Juga: Ulughbegsaurus uzbekistanensis, Meruntuhkan Kegarangan Tyranosaurus
Source | : | sciencealert.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR