Nationalgeographic.co.id—Dalam teks-teks berbahasa Inggris abad ke-13 dan ke-14, kerap ditemukan sketsa-sketsa dan catatan-catatan unik dari para pembaca abad pertengahan. Sketsa-sketsa tersebut menggambarkan seorang kesatria pemberani dengan baju besi yang bersinar menghadap ke bawah ke arah seekor siput.
Ini adalah misteri besar yang belum terpecahkan dari manuskrip abad pertengahan. Seperti yang ditulis oleh Got Medieval, "Anda mendapatkan ini sepanjang waktu di margin-margin manuskrip gothic."
Yang dimaksud sepanjang waktu di sini adalah penggambaran kesatria abad pertengahan yang sedang memerangi siput itu ada di mana-mana! Terkadang kesatria itu digambar sedang menunggangi kuda, terkadang tidak. Terkadang siput itu mengerikan, terkadang kecil.
Terkadang siput itu digambar besar sepanjang halaman, terkadang hanya kecil tepat di bawah kaki sang kesatria. Tapi biasanya, menurut Smithsonian Magazine, sang kesatria digambar sedemikian rupa sehingga terlihat khawatir, tercengang, atau kaget saat menghadapi musuh mungilnya tersebut.
Pertempuran siput dan kesatria yang epik ini sering muncul seperti gambar Kilroy dalam manuskrip-manuskrip abad pertengahan di seluruh Eropa.
"Tetapi keberadaan penggambaran ini di mana-mana tidak membuatnya kurang aneh," kata British Library yang mengumpulkan sejumlah contoh pertempuran berlendir antara siput dan kesatria tersebut.
Tidak ada yang tahu apa arti sebenarnya dari adegan itu. British Library mengatakan bahwa adegan itu bisa mewakili Kebangkitan, atau bisa juga mewakili para Lombard, "sebuah kelompok yang difitnah di awal abad pertengahan karena perilaku pengkhianatan, dosa riba, dan 'perilaku non-kesatria pada umumnya.'"
Baca Juga: Seorang Pemburu Harta Karun Menemukan Piramida Pedang Abad Pertengahan
Siput yang gagah berani itu bisa menjadi komentar tentang penindasan sosial, atau bisa juga hanya humor abad pertengahan, kata Got Medieval.
"Kita seharusnya menertawakan gagasan tentang seorang kesatria yang takut menyerang lawan yang "berlapis baja" seperti itu. Kesatria konyol, itu hanya siput!"
Kepada Digital Medievalist, Lisa Spangenberg melontarkan ide lain. Dia mengatakan bahwa "siput lapis baja yang melawan kesatria lapis baja itu adalah pengingat kematian yang tak terhindarkan."
Hal ini, menurutnya, adalah sebuah sentimen yang ditangkap dalam Mazmur 58 dari Alkitab: "Biarlah mereka seperti siput yang menjadi lendir, seperti guguran perempuan yang tidak melihat matahari."
Baca Juga: Menyingkap Kitab Astronomi Abd-al Rahman al-Sufi dari Abad ke-10
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR