"Itu adalah sumber inspirasi yang sangat besar, pergi ke sana dan melihat dunia ini, seperti, seluruh Bumi mungkin terlihat seperti," kata Klatt kepada National Geographic. "Ini benar-benar membingungkan."
Cyanobacteria masih terus berkembang di perairan, Klatt dan timnya mencari tahu dari sampel yang berada di Danau Huron, Michigan, Amerika Serikat, yang disebut Middle Island Sinkhole.
Di kedalaman 22,86 meter, kondisi airnya memiliki konsentrasi belerang yang tinggi dan tidak banyak oksigen. Kondisi ini bisa disamakan dengan lautan purba miliaran tahun yang lalu oleh para ilmuwan, yang akhirnya menjadi gambaran Klatt dan tim tentang ekosistem purba.
Baca Juga: Moonquake, Apakah Bulan Juga Mengalami Gempa Seperti di Bumi?
Para mikroba ini menghasilkan oksigen yang banyak akibat fotosintesis, tetapi mereka juga mengonsumsinya dengan jumlah yang tidak sedikit. Yang membuat oksigen bisa memperkaya lapisan atmosfer kita adalah proses difusi, di mana oksigen berpindah dari konsentrasi tinggi ke yang lebih rendah. Ibaratnya seperti sebotol soda yang dikocok, yang membuat karbon dioksida keluar saat dibuka.
Ketika hari berdurasi pendek, cyanobacteria akan hidup dan mati, sedangkan hari berdurasi panjang dapat membantu mereka berfotosintesis dalam waktu yang lebih lama, terang Klatt.
Hal itu terungkap lewat temuannya bersama tim di laboratorium, bahwa siang yang lama bisa membuat bakter ini menghasilkan banyak oksigen ke atmosfer. Laboratoriumnya menguji waktu menyesuaikan yang pernah terjadi ketika Bumi berdurasi cepat dan lambat pada 3,5 dan 2,25 milar tahun yang lalu. Mereka juga mencoba dengan waktu 21 jam, sebagaimana yang terjadi 550 juta tahun lalu, ketika Bumi melambat kembali.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR