Pemahaman karakter bangsa salah satunya terdapat di dalam teater tradisional Indonesia. Namun, realitas menunjukkan saat ini terutama generasi muda Indonesia semakin akrab dengan berbagai bentuk kesenian baru yang dapat dianggap kurang mencerminkan karakter bangsa.
Teater tradisional adalah salah satu potensi seni pertunjukan rakyat Indonesia dalam kondisi surut karena perubahan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat berubah cepat. Bahkan di antaranya hanya tinggal nama atau telah musnah sama sekali karena ditinggalkan senimannya sendiri dan penontonnya.
Teater tradisional Indonesia dapat diwariskan melalui cara-cara yang tersistem, diantaranya melalui sebuah festival. Festival dapat diselenggarakan secara berjenjang dan berkala merupakan salah satu upaya yang tepat dalam proses pewarisan nilai-nila karakter bangsa. Sekaligus merupakan proses pembinaan, pengembangan, dan pelestarian.
Inilah yang melatarbelakangi Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Direktorat Jenderal Kebudayaan mengadakan Festival Nasional Teater Tradisional (FNTT) 2014 di Gedung Kesenian Jakarta, 14 - 17 Juni 2014.
Dengan tema “Membangun Kesadaran Generasi Muda Terhadap Teater Tradisional Indonesia di Dalam Ekspresi Seni, Tradisi Kreatif, Peluang dan Tantangan”, kegiatan Festival Teater Tradisional ini diharapkan dapat membuka cakrawala baru masyarakat mengenai teater tradisional dan memperkenalkan ragam kekayaan seni teater tradisional pula.
Lima pengamat dari kalangan akademisi, pemerhati, hingga praktisi teater akan melakukan penilaian terhadap penampilan kelompok-kelompok dari 34 provinsi untuk menentukan yang terbaik dalam beberapa kategori.
Dengan terselenggaranya FNTT ini cakrawala pengetahuan seni masyarakat dapat terbuka lebih luas, bahwa seni teater tradisional yang dimiliki Indonesia bukan hanya lenong atau ludruk saja...
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR