Menteri Sosial Salim Segaf mengapresiasi kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam penutupan lokalisasi prostitusi Dolly. Mensos menyebut Risma sebagai "Srikandi".
"Penutupan Dolly adalah kebijakan yang fenomenal. Ibu Risma adalah Srikandi yang menjadi bintang malam ini," kata Salim disambut riuh tepuk tangan ribuan undangan yang hadir.
Penutupan lokalisasi prostitusi Dolly yang sudah berusia 100 tahun ini, kata Salim, bukan persoalan mudah karena pasti akan mendapat reaksi sosial dari masyarakat. Namun, karena ini adalah kebijakan yang dianggap baik bagi masyarakat, maka harus didukung oleh semua lapisan masyarakat.
"Kami dari Kemensos sendiri sudah all out mendukung kebijakan Bu Risma sejak 2012 lalu," ujarnya.
Kata Salim, pihaknya sangat bangga dengan kepala daerah yang berani mengambil kebijakan penutupan lokalisasi prostitusi karena, menurut dia, ini adalah bagian dari kecintaan kepala daerah kepada rakyatnya.
"Saya yakin, para PSK di lokalisasi adalah masyarakat yang bingung harus ke mana saat mengalami masalah kesejahteraan sosial, dan pemerintah harus hadir di saat seperti ini," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Kemensos memberikan bantuan secara simbolis kepada wanita harapan atau mantan PSK Dolly dengan total Rp8 miliar. Dana tersebut selain untuk biaya pelatihan ekonomi, juga untuk modal usaha.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR