Meskipun National Geographic dikenal tentang peta dan atlasnya, majalah ini tidak benar-benar membuat peta sendiri selama 27 tahun pertama keberadaannya.
"Sebelum 1915, majalah itu selalu mendapat suplemen peta apapun yang diterbitkan dari instansi pemerintah, terutama USGS (US Geological Survey)," kata Mark Jenkins, mantan arsiparis National Geographic. "Setiap kali mereka punya uang untuk menghasilkan peta, Grosvenor harus mendapatkan petanya dengan menugaskan perusahaan luar."
Editor majalah National Geographic, Gilbert H. Grosvenor memiliki Peta Negara Serikat Balkan Baru dan Eropa Tengah 1914 yang disiapkan untuk mengantisipasi Perang Dunia Pertama. Peta ini disimpan di ruang bawah tanah National Geographic Society sampai perang pecah.
(Baca juga: Peristiwa Sejarah yang Bertepatan dengan Perubahan Iklim)
Grosvenor menugaskan perusahaan luar untuk menghasilkan peta Balkan dan peta perkembangan garis depan perang 1915. Namun, kekecewaan Grosvenor dengan draft awal peta garis depan perang—yang disusul meningkatnya pendapatan majalah—menuntunnya mendirikan divisi peta pada 1915. Inilah divisi pertama kartografi National Geographic.
Grosvenor memiliki Peta Negara Serikat Balkan Baru dan Eropa Tengah 1914 yang disiapkan untuk mengantisipasi Perang Dunia Pertama. Peta ini disimpan di ruang bawah tanah National Geographic Society sampai perang pecah.
"Dia pikir perusahaan luar tidak menghasilkan apa yang ia inginkan, dan mereka tidak melakukannya cukup cepat," kata Poole. "Dia ingin memiliki kontrol kualitas, dan ia ingin mendapatkan peta-peta ketika membutuhkannya."
"Perang Dunia I adalah dorongan untuk menciptakan sebuah divisi kartografi di National Geographic," kata Juan Valdes, ahli ilmu Bumi, direktur penelitian dan redaksi National Geographic Society.
"Kami mulai menggunakan proyeksi peta yang berbeda untuk menggambarkan dunia dalam berbagai cara. Kami memperkenalkan peta halaman majalah untuk menemani artikel, sehingga orang akan tahu tempat yang tepat yang sedang dibahas dalam teks. Itu adalah blok bangunan untuk atlas edisi 10 dan aplikasi program atlas dunia kita. "
(Baca juga: Kisah Fotografer Moises Saman Mengabadikan Horor ISIS)
Pada awalnya, divisi peta itu, seperti kata Jenkins, "cukup banyak merupakan garapan satu orang." Albert Bumstead, kepala kartografer pertama divisi peta, juga merupakan satu-satunya kartografer.
Sisipan peta pertama yang dihasilkan divisi ini adalah Map of the Western Theatre of War (Peta Medan Perang Barat) 1918 yang menyediakan pembaca dengan nama dan lokasi dari setiap kota atau dusun yang kemungkinan besar mereka akan temui di laporan dari garis depan. Mungkin, peta ini menjadi sumber berharga untuk pembaca yang tak terbiasa dengan wilayah luas tempat berkecamuknya perang.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR