Pada bagian dalam mangkuk terdapat kawat emas dibungkus bahan organik dan diikat dengan benang emas. Tim peneliti menduga, bahan pembungkus ini mungkin syal dekoratif yang dikenakan selama upacara keagamaan untuk menghormati matahari.
“Ini adalah penemuan penting bagi saya. Saya telah bekerja di beberapa benua, termasuk Mesir dan Guatemala, tetapi sejauh ini saya belum dapat menemukan yang serupa,” ujar Dr. Michal Sip, kepala penggalian di Ebreichsdorf, Austria.
Ini merupakan kali pertama mangkuk dengan jenis ini ditemukan di Austria. Dilansir dari Smithsonian Magazine, wadah seperti ini telah ditemukan di beberapa negara di Benua Eropa misalnya Spanyol, Perancis dan Swiss. Heritage Daily melaporkan hanya ada 30 mangkuk serupa yang ada.
Baca Juga: Mendadak Kaya! Dua Orang Penyelam Temukan Emas dari Kekaisaran Romawi
Kepada Polish Press Agency (PAP) Michal Sip mengatakan mangkuk ini merupakan penemuan kedua dari jenisnya yang dari daerah sebelah timur garis pegunungan Alpen. Jenis mangkuk tersebut lebih banyak diketahui dari wilayah utara Jerman, Skandinavia dan Denmark karena diproduksi di sana.
Wadah atau bejana dari emas terkait dengan budaya Urnfield, masyarakat prasejarah yang menyebar ke seluruh benua Eropa mulai abad ke-12 SM. Mereka mendapat nama ini dari ritual pemakamannya yang menempatkan abu dalam guci dan mengubur wadahnya di ladang.
Selain mangkuk emas matahari ini, para ahli juga menemukan sekitar 500 benda perunggu, tembikar tanah liat dan artefak lainnya dari situ ini. Tampaknya, pemukiman prasejarah ini cukup besar.
Baca Juga: Temuan Delapan Guci Emas di Kolombia Dikaitkan dengan Kota Legendaris
Source | : | Smithsonian Magazine,Arkeonews |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR