“Ada banyak temuan berharga dalam bentuk benda perunggu dan emas yang unik di bagian Eropa ini dan begitu juga fakta bahwa pemukiman di Ebreichsdorf begitu besar,” kata Dr. Michal Sip kepada Polish Press Agency.
Setelah ditemukannya barang-barang tersebut, pemerintah Austria turun tangan untuk memastikan keamanan artefak. Mangkuk emas ini akan segera dipamerkan di Museum Kunsthistorisches, Wina. Kepada Remonews, Christoph Bazil, presiden Kantor Monumen Federal Austria menuturkan kekagumannya.
“Penemuan harta karun yang tersembunyi 3.000 tahun yang lalu sangat spektakuler. (Kami) segera menempatkan mangkuk emas yang didekorasi dengan mewah, spiral emas dan sisa-sisa kain tentu emas di bawah perlindungan karena kepentingannya di tingkat Eropa. Penggalian arkeologi di Ebreichsdorf tercatat dalam sejarah dengan harta emas ini,” ungkap Christoph Bazil.
Baca Juga: Tionghoa Kalimantan Barat: Ekspedisi Kubilai Khan Sampai Mangkuk Merah
Sementara itu, Franz Bauer selaku direktur OBB-Infrastuktur AG dalam perbincangannya dengan noe.ORF.at mengatakan dengan ditemukannya mangkuk emas ini menjadi tanda bahwa kawasan itu memiliki hubungan perdagangan intensif dengan pemukiman Eropa lainnya. Mangkuk diduga dibuat di tempat lain dan dibawa ke Ebreichsdorf.
Diketahui para arkeolog menemukan artefak ini pada tahun 2020. Namun, pihak berwenang memunturkan untuk menunda publikasi temuan ini sampai analisis yang lebih terperinci selesai. Penggalian di Ebreichsdorf, Austria masih akan terus dilakukan selama enam bulan ke depan.
Source | : | Smithsonian Magazine,Arkeonews |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR