Israel menawarkan penambahan tiga hari gencatan senjata di Gaza, setelah gencatan senjata selama 72 jam sejak Selasa (5/8) berlangsung lancar.
Pejabat senior Israel mengatakan kepada BBC bahwa mereka siap untuk memperpanjang waktu gencatan senjata yang akan berakhir pada Jumat (8/8).
Seorang delegasi Palestina dalam perundingan dua negara di Kairo, Mesir, Moussa Abu Marzouk, mengatakan di jejaring Twitter: "Tidak ada kesepakatan untuk memperpanjang gencatan."
Namun, sejumlah laporan yang belum bisa dikonfirmasi menunjukan bahwa militan Hamas yang mengontrol Gaza tidak menyetujui tawaran ini.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan sebetulnya ada formula yang tersedia untuk bisa memastikan gencatan senjata berlangsung tanpa pelanggaran, tetapi harus ada risiko yang harus diambil oleh pimpinan politik dua pihak.
Dia mengatakan kepercayaan harus dibangun kembali. Namun ini tentu sulit setelah sekitar satu bulan lamanya didera konflik.
Lebih dari 1.800 warga Palestina, mayoritas sipil, dan 67 warga Israel meninggal karena konflik. Seorang warga Thailand di Israel juga tewas terbunuh.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon menyerukan diakhirinya "lingkaran penderitaan yang tak masuk akal" di Gaza.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR