Pendaki tak bertanggung jawab melakukan aksi vandalisme di Gunung Fuji, Jepang, dengan membuat coretan di batu-batu besar bertuliskan "Indonesia". Tindakan tersebut disesalkan meskipun tidak ada bukti apakah pelakunya pendaki asal Indonesia atau bukan.
Seorang pejabat Direktorat Jenderal Kebudayaan Jepang menyatakan, coretan bertuliskan "Indonesia" ditemukan di tiga lokasi pada batu besar di Gunung Fuji pada Rabu (6/8) oleh para pendaki gunung di sana.
"Kita tahu itu tempat yang indah, tempat alam, dan kami menganggapnya sebagai tempat suci pula. Kejadian ini sangatlah disayangkan. Padahal, selama ini belum pernah kami temukan seperti ini," papar Masatomo Sato, seorang pejabat di Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kamis (7/8).
Terlebih lagi, Gunung Fuji baru saja mendapat predikat sebagai tempat Warisan Budaya (World Heritage) dari UNESCO pada 22 Juni 2013.
Menurut dia, setelah ditemukan hal itu dan segera mendapat laporan adanya tulisan tersebut, pihaknya meminta pengelola Gunung Fuji itu, kantor teknik sipil yang ada di Provinsi Yamanashi tersebut, untuk segera menghapus semua tulisan tersebut.
"Selambatnya 8 Agustus sudah harus terhapus dan mudah-mudahan bisa bersih terhapus. Kita masih belum tahu hal itu," katanya.
Gunung Fuji, biasa disebut Fujiyama, adalah gunung berapi yang masih aktif berketinggian 3.776,24 meter. Grafiti ditemukan di tiga tempat jejak 3.500 meter di atas permukaan laut dekat muara Gunung Fuji, pada jejak jalan (trail) Fujinomiya.
UNESCO telah mengakui Gunung Fuji sebagai warisan budaya dunia untuk 25 lokasi, termasuk gunung itu sendiri, kuil Fujisan Hongu Sengen Taisha dan enam kuil lainnya, dua rumah penginapan, Danau Yamanaka, Danau Kawaguchi, delapan tempat pemandian air panas Oshino Hakkai, dua cekungan lava, sisa-sisa kultus Fuji-Ko di Goa Hitoana, air terjun Shiraito, dan jajaran pohon pinus Miho no Matsubara.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR