Peningkatan status Gunung Slamet pada hari Selasa (12/8) membuat seluruh komponen TNI, Pemerintah Daerah, tim SAR dan lainnya, dituntut kesiapsiagaan. Komandan Kodim 0711 Pemalang, Letkol Arm Lufti memastikan dari titik kumpul, posko pengungsian, dan jalur evakuasi kini sudah dicek dan siap digunakan apabila gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut benar-benar erupsi.
"Kita pastikan seperti pada saat simulasi beberapa waktu lalu dari jalur evakuasi, posko pengungsian siap digunakan, dari TNI sendiri mengerahkan 120 personil khusus di Pemalang bagian selatan," kata Dandim Pemalang Letkol Arm Lufti di Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Selasa.
Dandim menambahkan, ratusan personel TNI yang disiagakan dalam rangka naiknya status Gunung Slamet menjadi siaga berada di empat posko, yaitu di Koramil Belik, Pulosari, Watukumpul, dan Randudongkal.
Lufti meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan aktivitas di radius empat kilometer dari puncak Gunung Slamet. Data dari pos pengamatan, dalam enam jam terakhir hingga pukul 12.00 WIB, Gunung Slamet tercatat enam kali mengeluarkan letusan abu vulkanik dengan ketinggian 600 meter, 18 kali gempa letusan, 101 gempa embusan dan delapan kali suara dentuman.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR