Venus dan Jupiter akan mencapai jarak terdekat pada Senin (18/8) waktu Subuh. Mereka tampak bagai dua obyek yang menjadi satu.
"Elongasinya hanya 0,2 derajat, sangat dekat," ungkap astronom amatir Ma\'rufin Sudibyo. Jarak ini adalah yang terdekat dalam 14 tahun.
Dengan elongasi tersebut, jarak Venus dan Jupiter dalam pandangan manusia tak lebih dari lebar kelingking.
"Saya menyebutnya super konjungsi," kata Ma\'rufin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/8).
Disebut super konjungsi karena yang terlibat adalah dua benda langit non Bulan yang tampak sangat terang.
Konjungsi sendiri adalah fenomena di mana dua benda langit tampak berdekatan satu sama lain dalam pandangan manusia.
Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengatakan, Venus dan Jupiter akan tampak "seperti bintang kembar yang cemerlang."
Berdasarkan perangkat lunak Stelarium, Venus akan bermagnitud -3,3 sementara Jupiter -1,35. Magnitudo menerangkan kecerlangan benda langit. Semakin kecil, semakin terang.
Venus tampak lebih terang dari Jupiter karena berjarak lebih dekat dengan Bumi dan Matahari. Jika keduanya berjarak sama dari Bumi, Jupiter akan lebih terang sebab ukurannya yang sepuluh kali lipat dari Venus.
Walau tampak sangat dekat dalam pandangan manusia, Venus dan Jupiter sebenarnya tetap berjarak jauh, jutaan kilometer.
Konjungsi Venus dan Jupiter biasa terjadi sekali setahun. Namun, super konjungsi terjadi dalam rentang waktu yang acak.
Fenomena konjungsi Venus dan Jupiter bisa dilihat besok pagi dengan mata telanjang. Keduanya akan tampak pada ketinggian rendah, hanya 10 derajat.
Pengamatannya sebenarnya terbilang mudah. "Asal tidak ada halangan di ufuk timur," kata Ma\'rufin. Pengamatan lebih baik dilakukan di tempat tinggi, misalnya lantai paling atas sebuah apartemen.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR