Washington memperingatkan bahwa kelompok militan Daulah Islamiyah adalah ancaman paling berbahaya bagi AS dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan serangan udara AS di Irak berhasil memukul mundur Daulah Islamiyah, tapi militan itu diduga telah bersatu kembali.
Petinggi militer AS Martin Dempsey menekankan bahwa Daulah Islamiyah tidak bisa dikalahkan tanpa menyerang basis mereka di Suriah.
Peringatan datang setelah Daulah Islamiyah merilis video yang menunjukkan pemenggalan wartawan AS James Foley (Baca juga Gagal, Operasi Rahasia Penyelamatan James Foley)
AS kini memulai penyelidikan resmi atas kematian Foley, dengan Jaksa Agung Eric Holder yang memperingatkan bahwa AS memiliki "ingatan yang panjang".
Pasukan khusus AS mencoba menyelamatkan Foley dan sandera AS lainnya yang disandera di Suriah pada awal musim panas, namun upaya itu gagal.
Para militan dilaporkan menginginkan uang tebusan sebesar US$132 juta untuk pembebasannya (Baca juga Untuk Bebaskan Foley, ISIS Pernah Minta Sekitar Rp1,5 Triliun).
Berbicara dalam sebuah konferensi pers pada hari Kamis, Hagel mengatakan bahwa Daulah Islamiyah merupakan ancaman besar.
"Mereka lebih dari sekedar kelompok teroris. Mereka memiliki ideologi, kekuatan militer yang strategis dan taktis, dan didanai dengan baik, ini melebihi apa pun yang telah kita lihat."
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR