Kraken diketahui berwujud serupa cumi-cumi raksasa, dan dikenal sebagai lawan paling mematikan dalam dunia pelayaran. Seperti yang digambarkan dalam beberapa karya cerita, seperti Twenty Thousand Leagues Under the Sea karya Jules Verne, juga dalam kisah Moby Dick oleh Herman Melville, juga film fantasi Wrath of the Titans yang bertemakan mitologi Yunani.
Namun, benarkah Kraken hanya berada dalam kisah-kisah fiksi?
Kraken, menurut legenda, adalah monster laut yang berhabitat di lepas pantai Norwegia dan Greenland. Asal legenda ini diperkirakan karena keberadaan cumi-cumi raksasa yang bisa tumbuh hingga 13-15 meter panjangnya (termasuk tentakelnya). Sejak akhir abad ke-18, Kraken telah digambarkan dalam berbagai bentuk, terutama kemiripannya dengan gurita, dan gambaran ini sering kali diperkirakan menurut pengamatan para pelaut yang melihat kemunculan cumi-cumi raksasa.
Apakah cumi-cumi kolosal dapat membuktikan keberadaan Kraken?
Baru-baru ini ditemukan cumi-cumi kolosal berbobot 250 kilogram, dengan rentang seukuran minibus. Hewan ini diangkut oleh para nelayan dari kedalaman satu mil di bawah laut di Laut Ross, Antartika, dan telah membeku selama delapan bulan sampai paa ahli dari New Zealand berkesempatan untuk melelehkannya dan memeriksanya.
Cumi-cumi kolosal betina ini mengalami kerusakan pada dua helai tentakelnya yang panjangnya mencapai satu meter. Kat Bolstad, peneliti cumi-cumi dari Auckland University of Technology, yang memimpin penelitian tersebut mengungkapkan perasaan senangnya dalam kesempatan yang langka ini. Rekaman penelitian tersebut ditonton oleh 142.000 orang dari 180 negara.
Cumi-cumi ini adalah hasil tangkapan kedua oleh Kapten John Bennett dan krunya. Tangkapan pertamanya adalah tujuh tahun lalu, dan saat ini disimpan di museum nasional New Zealand.
Susan Waugh, kurator museum, berharap agar para peneliti dapat mencari tahu lebih banyak mengenai makhluk tersebut. Dan tentu saja para peneliti pun berharap dapat menemukan informasi lainnya. Namun, saat ini para peneliti akan melihat kondisi sang cumi-cumi raksasa sebelum memutuskan untuk melestarikannya demi kepentingan publik.
Menurut Dr. Bolstad, adalah suatu kemungkinan bahwa keberadaan cumi-cumi raksasa menginspirasi banyak kisah mengenai Kraken si Monster Laut. Katanya, paus sperma adalah predator bagi cumi-cumi kolosal dan diketahui kerap "memainkan" makanan mereka tersebut. Para pelaut mungkin menyalahartikan hal tersebut sebagai sebuah pertarungan antara paus sperma dengan cumi-cumi kolosal.
Jadi, hingga saat ini keberadaan Kraken si Monter Laut yang sesungguhnya masih merupakan misteri. Akankah cumi-cumi kolosal membuka jendela pengetahuan kita tentang Kraken?
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR