Temuan bahwa kadar oksigen di atmosfer miliaran tahun lalu terlalu rendah untuk kehidupan telah dipaparkan dalam jurnal Science.
Rupanya beragamnya bentuk hewan pada 800 juta tahun lalu tidak hanya karena inovasi genetik organisme tapi dipicu oleh peningkatan kadar oksigen.
Dr. Peter McGoldrick dari University of Tasmania berkata, “Tidak ada yang meragukan bahwa kadar oksigen saat itu rendah. Namun alasan rendahnya oksigenlah yang mengejutkan.”
Ia menambahkan bahwa level oksigen hanya 0,1 persen saja. Jika ditilik dari sudut pandang evolusi, untuk membentuk multisel kompleks membutuhkan lebih dari 0,1 persen oksigen.
Penelitian ini merupakan pertama kalinya seseorang mampu mengukur kadar oksigen di atmosfer pada periode pertengahan Proterozoikum.
McGoldrick menggambarkan dalam periode ini terjadi kehidupan yang konstan dan tidak berubah. Barulah sekitar 800 juta tahun lalu terjadi perubahan signifikan pada perkembangan hewan multisel.
Ilmuwan menyadari meningkatnya level oksigen di atmosfer setelah cyanobacteria melakukan fotosintesis. Peningkatan level oksigen di atmosfer dimulai sejak tiga miliar tahun silam.
“Kami mengetahui kadar oksigen telah naik lebih dari satu kali. Namun besarnya kenaikan kami tidak tahun. Perkiraan kami 10 hingga 40 persen,” terang McGoldrick.
Peristiwa ini menjelaskan alasan hewan multisel tidak ditemukan pada 750 hingga 800 juta tahun lalu. Alasannya karena oksigen tidak cukup untuk hal metabolik hewan.
Walau demikian, peningkatan kadar oksigen di atmosfer tidaklah konstan. Tergantung pada fluktuasi aktivitas bakteri dan proses geokimia, seperti gerakan tektonik dan pelapukan.
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR